Purwokerto (Antaranews Jateng) - Civitas akademika Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendeklarasikan "Kampus Antikorupsi Bersama KPK RI" sebagai wujud komitmen dalam melahirkan calon insan akademisi yang intelektual dan berkarakter.

Deklarasi yang digelar di halaman Rektorat Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Rabu siang, dihadiri Rektor UMP Dr H Syamsuhadi Irsyad serta diisi dengan penandatanganan spanduk "Deklarasi Kampus Antikorupsi Bersama KPK RI".

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMP Dr H Syamsuhadi Irsyad mengatakan korupsi telah terjadi secara meluas, sistemik, dan kolutif sehingga merugikan perekonomian nasional serta menghambat pembangunan nasional.

Menurut dia, pengaruh korupsi yang makin merata di berbagai bidang kehidupan publik berdampak pada makin jauhnya pencapaian kehendak negara dan bangsa Indonesia untuk bisa sejahtera.

"Kebanyakan manusia Indonesia menyatakan salah satu faktor penentu kemiskinan nasional kita bukan kemiskinan struktural itu sendiri, melainkan kultur korupsi di negeri ini yang seolah tidak pernah bisa dicegah," kata dia yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung RI.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan pihaknya mendeklarasikan "Kampus Antikorupsi Bersama KPK RI" karena dalam pemberantasan korupsi yang efektif dan efisien diperlukan kerja sama erat antara seluruh elemen masyarakat, khususnya perguruan tinggi yang berisi akademisi dan mahasiswa yang merupakan generasi milenial.?

Menurut dia, kemitraan UMP dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam upaya pencegahan korupsi ke depan bisa lebih dikonkretkan dengan program akademis, baik melalui penyusunan kurikulum antikorupsi maupun pendidikan antikorupsi bagi generasi milenial.

Sementara itu, staf Direktorat Pendidikan dan Pelayanan kepada Masyarakat (Dikyanmas) KPK RI Dani Rustandi mengaku bangga bisa singgah di Kampus UMP dengan mengusung tema "Bersama Kita Membangun Integritas Bangsa" menggunakan bus KPK.

"Kami sudah ke sembilan kota dari 11 kota yang akan kami singgahi. Maksud kami bukan sekadar perjalanan bus saja, kami ingin berbicara tentang cita-cita dan mimpi kami di KPK yang harus jadi mimpi masyarakat di seluruh Indonesia untuk Indonesia bebas dari korupsi," katanya. ?

Ia mengatakan makin banyak penumpang yang naik di bus KPK, makin banyak pula gerbong untuk memberantas korupsi.

Menurut dia, pencegahan dan pemberantasan korupsi bukan hanya tugas KPK tetapi tugas seluruh bangsa Indonesia. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024