Jakarta (Antaranews Jateng) - Selepas rapat terbatas yang digelar tertutup di Istana Kepresidenan Presiden, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti keluar dari ruang rapat dengan gayanya yang nyentrik dan menarik perhatian sambil makan peyek kacang.
Menteri Susi Pudjiastuti saat disapa wartawan selepas rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, hanya tersenyum dan terus berjalan menuju mobilnya.
Perempuan kelahiran Pangandaran 15 Januari 1965 itu tetap cuek menguyah peyek kacang yang boleh jadi merupakan salah satu menu camilan atau menu makan siang dalam rapat tersebut.
Susi yang mengenakan dress warna merah fanta dipadu rok warna hitam itu terus melangkah dan sesekali tertawa ketika wartawan memanggilnya.
Gaya nyentriknya itu menjadi salah satu kekhasan penerima Doktor Honoris Causa bidang keilmuan managemen dan konservasi sumberdaya kelautan ITS Surabaya itu.
Ia tampak tak ingin memberikan keterangan apapun kepada wartawan dan langsung melangkah masuk ke mobil dinasnya.
Sebelumnya dalam acara Forum Merdeka Barat, di Kantor Sekertariat Negara, pada pagi harinya, Susi Pudjiastuti mengatakan, pendapatan negara dari sektor perikanan terus bertumbuh bahkan neraca ekspor perikanan Indonesia naik terus sejak 2014.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ekspor perikanan Indonesia di tahun 2014 mencapai Rp245,48 triliun, sedangkan pada 2015 ekspor Indonesia mencapai Rp288,90 triliun, kemudian 2016 mencapai Rp317,09 triliun, dan pada 2017 mencapai Rp349 triliun.
Berlanjut data per triwulan II-2018 atau semester I-2018, perikanan Indonesia juga tumbuh cukup signifikan dimana pada semester I-2018, pendapatan negara yang berasal dari sektor perikanan mencapai Rp187 triliun.
Susi mengatakan pertama kali dalam sejarah ekspor perikanan Indonesia berada di atas negara tetangga seperti Thailand.
"Ekspor produksi perikanan turun, tidak benar. Ekspor ikan Indonesia banyak yang sudah diolah. Pertama kali dalam sejarah neraca perdagangan di Asean selalu di atas negara Asean lainnya. Karena negara lain ikannya impor dari kita 100 persen naik ke Thailand. Ekspor udang nomor 2. Ekspor kepiting baik," ucapnya.
Susi mengatakan selama empat tahun terakhir, pemerintah dengan tegas memerangi praktik "illegal fishing" yang dianggapnya memberikan peran signifikan terhadap positifnya kinerja sektor perikanan Tanah Air. (Editor : Alviansyah Pasaribu).
Menteri Susi Pudjiastuti saat disapa wartawan selepas rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, hanya tersenyum dan terus berjalan menuju mobilnya.
Perempuan kelahiran Pangandaran 15 Januari 1965 itu tetap cuek menguyah peyek kacang yang boleh jadi merupakan salah satu menu camilan atau menu makan siang dalam rapat tersebut.
Susi yang mengenakan dress warna merah fanta dipadu rok warna hitam itu terus melangkah dan sesekali tertawa ketika wartawan memanggilnya.
Gaya nyentriknya itu menjadi salah satu kekhasan penerima Doktor Honoris Causa bidang keilmuan managemen dan konservasi sumberdaya kelautan ITS Surabaya itu.
Ia tampak tak ingin memberikan keterangan apapun kepada wartawan dan langsung melangkah masuk ke mobil dinasnya.
Sebelumnya dalam acara Forum Merdeka Barat, di Kantor Sekertariat Negara, pada pagi harinya, Susi Pudjiastuti mengatakan, pendapatan negara dari sektor perikanan terus bertumbuh bahkan neraca ekspor perikanan Indonesia naik terus sejak 2014.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ekspor perikanan Indonesia di tahun 2014 mencapai Rp245,48 triliun, sedangkan pada 2015 ekspor Indonesia mencapai Rp288,90 triliun, kemudian 2016 mencapai Rp317,09 triliun, dan pada 2017 mencapai Rp349 triliun.
Berlanjut data per triwulan II-2018 atau semester I-2018, perikanan Indonesia juga tumbuh cukup signifikan dimana pada semester I-2018, pendapatan negara yang berasal dari sektor perikanan mencapai Rp187 triliun.
Susi mengatakan pertama kali dalam sejarah ekspor perikanan Indonesia berada di atas negara tetangga seperti Thailand.
"Ekspor produksi perikanan turun, tidak benar. Ekspor ikan Indonesia banyak yang sudah diolah. Pertama kali dalam sejarah neraca perdagangan di Asean selalu di atas negara Asean lainnya. Karena negara lain ikannya impor dari kita 100 persen naik ke Thailand. Ekspor udang nomor 2. Ekspor kepiting baik," ucapnya.
Susi mengatakan selama empat tahun terakhir, pemerintah dengan tegas memerangi praktik "illegal fishing" yang dianggapnya memberikan peran signifikan terhadap positifnya kinerja sektor perikanan Tanah Air. (Editor : Alviansyah Pasaribu).