Demak (Antaranews Jateng) - Presiden Joko Widodo menyataka pemerintah segera memberikan keputusan terkait dengan polemik rencana pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta yang menjadi salah satu proyek strategis nasional.

"Itu masih dalam proses studi dan akan segera kita putuskan karena apa pun, sekali lagi 'connectivity', yang namanya infrastruktur akan memperkuat daya saing negara untuk bersaing dalam era globalisasi," kata Presiden Joko Widodo di Kabupaten Demak, Jumat petang.

Presiden Jokowi menjelaskan selama 5 tahun ini telah fokus pada pembangunan infrastruktur.

Khusus untuk pembangunan infrastruktur di Provinsi Jawa Tengah, Presiden Jokowi menyebutkan sudah banyak yang hampir selesai pada tahun ini.

 "Sudah selesai antara jalan tol Pejagan-Pemalang, Insya Allah akhir November 2018 akan selesai jalan tol Batang-Semarang, pada Desember 2018 akan selesai lagi jalan tol Salatiga-Solo," ujar presiden.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi Widodo usai bersilaturahim dengan pengasuh Pondok Pesantren Girikusumo, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Rencana pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta mendapat penolakan dari Panitia Khusus Revisi Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) DPRD Jateng dengan beberapa pertimbangan.
 
Pertimbangan itu antara lain, posisi jalan tol ini ekuivalen dengan jalan tol yang sedang berjalan di Semarang-Solo-Yogyakarta.

Kemudian, pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta akan mengurangi lahan basah atau pertanian produktif seluas 350 hektare, biaya pembangunan jalan tol sepanjang 70 kilometer ini cukup besar, dan jalur pembangunan jalan tol merupakan jalur rawan gempa bumi.
 
Pansus menyarankan pemerintah lebih serius mengembangkan sarana transportasi massal berupa reaktivasi jalur kereta api Semarang-Yogyakarta.

Dari sisi investasi, pembangunan jalur kereta api per kilometer hanya butuh Rp25-30 miliar, sedangkan jalan tol dananya Rp150 miliar per kilometer.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024