Temanggung (Antaranews Jateng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, hingga pertengahan Oktober 2018 mendistribusikan air bersih ke daerah kekeringan di 30 desa yang terdiri atas 69 dusun tersebar di 12 kecamatan.

Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi, di Temanggung, Jumat, mengatakan pihaknya terus melakukan distribusi air bersih di sejumlah wilayah tersebut secara bergiliran.

Ia menyatakan, daerah baru yang mengalami kekeringan dan harus dipasok air bersih, yakni Kecamatan Bulu di Desa Pagergunung, Bansari, dan Wonotirto, di Kecamatan Gemawang di Desa Ngadisepi, Kecamatan Kledung di Desa Keldung, di Kecamatan Pringsurat di Desa Klepu dan Karangwuni, serta di Kecamatan Jumo di Desa Jetis dan Ketitang.

Ia mengemukakan, sejak 5 Agustus 2018 distribusi air bersih menggunakan dana bantuan CSR dari perbankan dan bantuan dari komunitas, karena jatah 300 tangki dari dana APBD telah habis.

Menurut dia, dana dari CSR dan komunitas bisa mencukupi hingga akhir Oktober 2018.

"Kami masih mempunyai dana APBD Perubahan 2018 senilai Rp150 juta atau untuk penyaluran 600 tangki. Mudah-mudahan lewat CSR sudah bisa mencukupi, jika memang tidak mencukupi, bisa mengambil dari dana APBD perubahan tersebut," katanya.?

Gito mengatakan, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kemarau diprediksikan hingga akhir Oktober atau awal November 2018.

"Memang beberapa kali sudah turun hujan, namun sifatnya masih lokal, belum menyeluruh dan hingga sekarang masih terjadi kekeringan," katanya.

Ia mengatakan kekeringan pada 2018 tergolong panjang. Pada 2016-2017 kemarau basah jadi tidak begitu banyak wilayah yang membutuhkan bantuan air bersih, Pada 2017 distribusi air bersih hanya di Desa Jetis Kecamatan Selopampang. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024