Batang (Antaranews Jateng) - Dua perampok asal Bandar Lampung diamuk massa di Jalan Pantura Sengon, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis siang karena merampok seorang nasabah bank.
Selain menghajar pelaku, puluhan warga yang sudah emosional juga merusak mobil Toyota berpelat nomor polisi B 1536 UZZ yang digunakan pelaku dan kemudian mendorongnya ke jurang yang berada di pinggir jalur pantura Sengon, Kecamatan Subah.
Aksi massa tersebut sempat dapat dihentikan oleh seorang anggota Satlantas Polres Batang yang saat itu berada di Pos Pengamanan (Pospam) Pucungkerep, tidak jauh dari lokasi kejadian.
Polisi pun, berusaha mengamankan dua pelaku untuk dibawa ke Polsek Subah. Semula, mobil yang digunakan dua tersangka dibiarkan parkir di tepi jalur pantura Sengon, Subah.
Akan tetapi, massa sudah telanjur beringas. Mereka kemudian meluapkan amarahnya dengan menggulingkan mobil yang digunakan oleh pelaku, kemudian mendorongnya ke jurang.
Dua pelaku tersebut adalah AT (46) dan SB (44), keduanya warga Tanjung Karang, Bandar Lampung. Keduanya mengalami luka akibat dihajar massa.
Dibekap dan dipukuli
Korban Wasdi (58) mengatakan dirinya tidak menduga jika dua orang yang menawarkan jasa untuk naik ke dalam mobil yang dikemudikan oleh pelaku adalah seorang perampok.
"Saat ini, seorang pelaku solah-olah sudah kenal dengan saya dengan menawari untuk mengantar ke rumah. Akan tetapi setelah saya masuk ke dalam mobil, mendadak saya dbekap dan dipukuli tetapi saya beruysaha melawan dan minta tolong," katanya.
Warga yang melihat kejadian itu kemudian mengejar mobil pelaku dan menghentikannya hingga terjadi amuk massa.
"Saat itu, saya bawa uang dari bank sebesar Rp18 juta untuk membayar kayu. Namun, alhamdulillah uang itu masih bisa saya pertahankan setelah dua pelaku ditangkap warga," katanya.
Pelaku AT mengatakan dirinya bersama rekannya SB bermaksud pulang ke Bandar Lampung setelah tiga hari berada di Semarang dan Yogyakarta.
"Saat itu, saya bermaksud pulang ke kampung halamannya namun kehabisan ongkos. Oleh karena, kami merampok seorang nasabah bank," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga mengatakan polisi masih menyelidiki dan mengembangkan kasus pencurian dengan kekerasan itu.
"Saat ini, dua pelaku sedang kami periksa dan kami mintai keterangannya. Kami belum bisa menyimpulkan apakah ada pelaku lainnya karena masih diselidiki dan dikembangkan kasusnya," katanya.
Selain menghajar pelaku, puluhan warga yang sudah emosional juga merusak mobil Toyota berpelat nomor polisi B 1536 UZZ yang digunakan pelaku dan kemudian mendorongnya ke jurang yang berada di pinggir jalur pantura Sengon, Kecamatan Subah.
Aksi massa tersebut sempat dapat dihentikan oleh seorang anggota Satlantas Polres Batang yang saat itu berada di Pos Pengamanan (Pospam) Pucungkerep, tidak jauh dari lokasi kejadian.
Polisi pun, berusaha mengamankan dua pelaku untuk dibawa ke Polsek Subah. Semula, mobil yang digunakan dua tersangka dibiarkan parkir di tepi jalur pantura Sengon, Subah.
Akan tetapi, massa sudah telanjur beringas. Mereka kemudian meluapkan amarahnya dengan menggulingkan mobil yang digunakan oleh pelaku, kemudian mendorongnya ke jurang.
Dua pelaku tersebut adalah AT (46) dan SB (44), keduanya warga Tanjung Karang, Bandar Lampung. Keduanya mengalami luka akibat dihajar massa.
Dibekap dan dipukuli
Korban Wasdi (58) mengatakan dirinya tidak menduga jika dua orang yang menawarkan jasa untuk naik ke dalam mobil yang dikemudikan oleh pelaku adalah seorang perampok.
"Saat ini, seorang pelaku solah-olah sudah kenal dengan saya dengan menawari untuk mengantar ke rumah. Akan tetapi setelah saya masuk ke dalam mobil, mendadak saya dbekap dan dipukuli tetapi saya beruysaha melawan dan minta tolong," katanya.
Warga yang melihat kejadian itu kemudian mengejar mobil pelaku dan menghentikannya hingga terjadi amuk massa.
"Saat itu, saya bawa uang dari bank sebesar Rp18 juta untuk membayar kayu. Namun, alhamdulillah uang itu masih bisa saya pertahankan setelah dua pelaku ditangkap warga," katanya.
Pelaku AT mengatakan dirinya bersama rekannya SB bermaksud pulang ke Bandar Lampung setelah tiga hari berada di Semarang dan Yogyakarta.
"Saat itu, saya bermaksud pulang ke kampung halamannya namun kehabisan ongkos. Oleh karena, kami merampok seorang nasabah bank," katanya.
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga mengatakan polisi masih menyelidiki dan mengembangkan kasus pencurian dengan kekerasan itu.
"Saat ini, dua pelaku sedang kami periksa dan kami mintai keterangannya. Kami belum bisa menyimpulkan apakah ada pelaku lainnya karena masih diselidiki dan dikembangkan kasusnya," katanya.