Temanggung (Antaranews Jateng) - Kalangan pengusaha di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, agar ikut memasarkan objek wisata di daerah ini, kata Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq.
    
"Biasanya kita cuma bisa membuat objek wisata, tetapi tidak pernah berpikir untuk menjualnya," katanya usai pencanangan kawasan wisata terpadu "By The Way" di Temanggung, Rabu.
     
Ia mengatakan untuk memasarkan objek wisata seharusnya tidak hanya di Temanggung saja, tetapi harus di Yogyakarta, Semarang, Jakarta, bali, dan bahkan ke luar negeri, karena di sanalah orang-orang yang akan berkunjung ke Temanggung itu.      

Menurut dia kalau pengunjung hanya orang Temanggung daya beli tidak seberapa sehingga tidak bisa mengembangkan kawasan secara maksimal.
    
"Kita harus mulai berpikir kembangkan pada kegiatan marketing yang lebih luas di luar. Bagaimana kalau Hipmi membuat biro wisata, karena kita belum punya biro wisata yang menjual Temanggung," katanya.
     
Ia menuturkan pemerintah bisa melakukan kegiatan promosi tetapi yang turun langsung adalah swasta.
     
"Mari teman-teman pengusaha menjual potensi Temanggung ke luar, ke hotel-hotel besar di Yogyakarta, Bali, London," katanya.
     
Khadziq mengatakan kegiatan pariwisata selain mengembangkan objeknya juga mengembangkan pemasarannya, karena percuma objek wiaata dibangun dengan investasi mahal kalau tidak melakukan promosi, sebaliknya melakukan promosi tetapi objeknya tidak dibenahi juga percuma.
     
"Sektor swasta mualai sekarang berkreasi menjual Temanggung ke luar. Insya Allah pemerintah menyiapkan fasilitas yang diperlukan, perizinan kita buka semuanya, kepastian berinvestasi kita jamin kepastiannya, dan objeknya kita kembangkan," katanya.
     
Menurut dia kelompok kesenian di setiap desa di Kabupaten Temanggung bisa dikembangkan untuk atraksi pariwisata.
     
"Hal ini yang tidak pernah dilakukan mengemas budaya, kemudian kita jual ke masyarakat. Selama ini kesenian seperti warokan dan kuda lumping di Temanggung  baru pertunjukan bersifat eksebisi, ditonton sendiri dan kalau ditonton orang lain hanya bersifat persahabatan, tidak pernah kita jadikan atraksi yang dijual kepada masyarakat," katanya.
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024