Solo (Antaranews Jateng) - Harga berbagai  sayuran di Pasar Legi Solo naik seiring dengan menurunnya produksi hasil pertanian akibat kekeringan yang melanda sebagian daerah di Jawa Tengah.
 
"Selain itu, banyak daerah yang tidak ada panen jadi saat ini harga sayuran naik," kata salah satu pedagang Wiwid di Solo, Selasa.
 
Ia mengatakan salah satunya labu siam naik harga dari Rp2.500/kg menjadi Rp6.000/kg, bunga kol dari Rp8.000/kg menjadi Rp13.000/kg, dan kubis naik dari Rp4.000/kg menjadi Rp8.000/kg.
 
Sedangkan untuk tomat naik dari Rp3.000/kg menjadi Rp6.000/kg dan wortel stabil tinggi di angka Rp13.000/kg. Menurut dia, wortel sudah mengalami kenaikan harga sejak dua minggu lalu.

Ia mengatakan akibat kenaikan harga tersebut, permintaan dari masyarakat mengalami penurunan.  

"Mereka mengurangi penjualan, seperti kalau wortel atau tomat biasanya mereka beli 2 kg, akibat kenaikan harga ini hanya beli 1 kg," katanya.

Selain sayuran, komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga adalah bawang putih. Salah satu pedagang Sri Rahayu mengatakan bawang putih mengalami kenaikan harga dari Rp20.000/kg menjadi Rp22.000/kg.
 
"Bawang merah juga naik dari Rp12.000/kg menjadi Rp15.000/kg," katanya.
 
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta bawang putih menjadi salah satu komoditas utama penyumbang inflasi bulan September 2018.

Kepala BPS Kota Surakarta R Bagus Rahmat Susanto mengatakan pada bulan lalu bawang putih mengalami kenaikan harga sebesar 7,35 persen dan memberikan sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,0311 persen.

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024