Rembang (Antaranews Jateng) - Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang sedang berlangsung di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah diharapkan ikut memberikan edukasi kebencanaan kepada masyarakat agar mereka melek dan tanggap bencana, kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.

"Edukasi soal kebencanaan tersebut penting karena masyarakat hidup pada kawasan rawan bencana," ujarnya saat pembukaan TMMD Regular Ke-103 Kodim 0720/Rembang di Lapangan Desa Pasedan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Senin.

Dengan adanya pengetahuan dan kemampuan kebencanaan, dia berharap, masyarakat mampu mengurangi risiko bila terjadi bencana.

Khusus terhadap masyarakat yang sedang berduka karena bencana alam, dia menyerukan agar masyarakat lain yang tidak dilanda bencana untuk membantu mereka.
    
"Rasa empati dan kepeduliaan semua orang merupakan bagian dari merawat gotong-royong untuk bangsa dari desa," ujarnya.
    
Ia menganggap gotong-royong sebagai saripati nilai-nilai Indonesia dan esensi kultur ketimuran dapat terus terjaga dengan baik.
    
Karena di situlah, kata Yasin, inti dari kekuatan bangsa dalam menjaga persatuan pada kebhinnekaan sehingga bisa tangkal sikap-sikap individualistik dan egoistik, untuk merajut kembali kebersamaan dan respons sosial yang memajukan dan menyejahterakan.
    
Menurut dia, TMMD meneguhkan semangat kebersamaan dan menyajikan karya nyata yang bermaslahat bagi desa.
    
"Berbagai pembangunan sarana dan prasarana pedesaan dari program TMMD ini tentunya bisa dinikmati oleh warga desa. Begitu pun upaya pemberdayaan, telah berhasil memperkuat semangat masyarakat dalam menggali dan mengelola potensi desanya agar semakin maju dan menyejahterakan," ujarnya.

Pemprov Jateng berharap, TMMD bisa menjadi salah satu cara mendukung penurunan angka kemiskinan di Jateng.
    
Ia berharap, program TMMD terus konsisten pada program-program pemberdayaan ekonomi rumah tangga, seperti halnya pembinaan usaha ekonomi kerakyatan agar maju dan berdaya saing, serta senantiasa mendorong pemanfaatan tanah pekarangan untuk kemandirian pangan.
    
Angka kemiskinan di Jateng pada 2018 turun menjadi 11,32 persen dari tahun sebelumnya 13,01 persen.
    
Komandan Kodim 0720/Rembang Letkol Arh Andi Budi Sulistianto mengungkapkan dalam program TMMD memang ada kegiatan yang akan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kebencanaan.

"Nantinya, kami akan menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Rembang sebagai pembicaranya," ujarnya.

Dengan adanya edukasi soal kebencanaan, dia berharap, masyarakat memiliki pengetahuan tentang antisipasi dan langkah-langkah yang bisa diambil ketika terjadi bencana alam.

Program kegiatan lainnya, yakni pembangunan jalan makadam sepanjang 2.358 meter dan jalan cor sepanjang 520 meter, serta pembuatan pos kamling dan bedah rumah untuk 16 unit. Tersedianya akses jalan tersebut, dia optimistis bisa menunjang aktivitas perekonomian masyarakat desa setempat.
 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024