Jakarta (Antaranews Jateng) - Di tengah pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang hari ini mencapai Rp15.230 per dolar AS, pemegang lisensi ponsel Nokia, HMD Global, justru menurunkan sejumlah perangkatnya.
"Kita malah turun harga Nokia 2,3,5,6," kata Marketing Lead HMD Indonesia, Miranda Vania Warokka, kepada Antara, di sela media gathering, Kamis.
Dari pantauan Antara, di situs resmi Nokia, Kamis, Nokia 3 dibanderol dengan harga Rp1,399 juta, jauh lebih murah dibanding saat peluncurannya pada September 2017. Saat itu Nokia 3 yang datang bersama Nokia 5 dan 6 ditawarkan dengan harga Rp1,899 juta.
Sementara itu, ponsel high-end Nokia 8, yang dirilis pada Februari lalu, juga tidak mengalami perubahan harga yaitu Rp6,499 juta.
"Karena memang lagi ada program flash out. Yang kemarin baru launch Nokia 6.1 Plus dari launch sampai sekarang harganya tetap konsisten segitu," ujar Miranda.
Nokia 6.1 Plus yang diluncurkan pada awal bulan lalu dibandrol dengan harga Rp3,399 juta. Miranda menekankan bahwa sampai saat ini produk Nokia yang sudah diluncurkan HMD tidak akan ada penyesuaian harga terkait pelemahan rupiah.
"Kalau sampai hari ini semua produk yang sudah launch kita ga akan ada revisi harga, komitmen saja. Kalau memang harganya segitu mau dolar naik pun kita tetap pertahankan segitu," kata dia.
Miranda juga menegaskan bahwa pelemahan rupiah tidak berpengaruh terhadap harga jual yang digelontorkan di pasar. Dia juga mengatakan bahwa pelemahan rupiah tidak mempengaruhi rencana-rencana HMD untuk pasar Indonesia.
"Pengaruhnya sih enggak ada kalau di harga jual. Sampai saat ini enggak ada yang krusial di planning dan segala macamnya," ujar dia.
"Pokoknya harganya segitu, enggak ada perubahan dan tetap komitmen memberikan segitu," tambah dia.
Sementara, untuk ponsel baru yang akan diluncurkan, Miranda mengatakan bahwa HMD sebisa mungkin untuk memasang harga yang bersaing dengan para kompetitor di pasar smartphone Indonesia.
"Kita malah turun harga Nokia 2,3,5,6," kata Marketing Lead HMD Indonesia, Miranda Vania Warokka, kepada Antara, di sela media gathering, Kamis.
Dari pantauan Antara, di situs resmi Nokia, Kamis, Nokia 3 dibanderol dengan harga Rp1,399 juta, jauh lebih murah dibanding saat peluncurannya pada September 2017. Saat itu Nokia 3 yang datang bersama Nokia 5 dan 6 ditawarkan dengan harga Rp1,899 juta.
Sementara itu, ponsel high-end Nokia 8, yang dirilis pada Februari lalu, juga tidak mengalami perubahan harga yaitu Rp6,499 juta.
"Karena memang lagi ada program flash out. Yang kemarin baru launch Nokia 6.1 Plus dari launch sampai sekarang harganya tetap konsisten segitu," ujar Miranda.
Nokia 6.1 Plus yang diluncurkan pada awal bulan lalu dibandrol dengan harga Rp3,399 juta. Miranda menekankan bahwa sampai saat ini produk Nokia yang sudah diluncurkan HMD tidak akan ada penyesuaian harga terkait pelemahan rupiah.
"Kalau sampai hari ini semua produk yang sudah launch kita ga akan ada revisi harga, komitmen saja. Kalau memang harganya segitu mau dolar naik pun kita tetap pertahankan segitu," kata dia.
Miranda juga menegaskan bahwa pelemahan rupiah tidak berpengaruh terhadap harga jual yang digelontorkan di pasar. Dia juga mengatakan bahwa pelemahan rupiah tidak mempengaruhi rencana-rencana HMD untuk pasar Indonesia.
"Pengaruhnya sih enggak ada kalau di harga jual. Sampai saat ini enggak ada yang krusial di planning dan segala macamnya," ujar dia.
"Pokoknya harganya segitu, enggak ada perubahan dan tetap komitmen memberikan segitu," tambah dia.
Sementara, untuk ponsel baru yang akan diluncurkan, Miranda mengatakan bahwa HMD sebisa mungkin untuk memasang harga yang bersaing dengan para kompetitor di pasar smartphone Indonesia.