Kudus (Antaranews Jateng) - Dua operator ojek online atau daring kini mulai hadir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sehingga memberikan pilihan kepada masyarakat dalam menggunakan jasa layanan antar jemput hingga pesan makanan lewat aplikasi berbasis android.
     
Salah satu operator ojek daring yang lebih dahulu beroperasi di Kudus, yakni Grab, kemudian yang terbaru Go-Jek yang peluncurannya diresmikan hari ini (10/10) dengan diresmikan oleh Bupati Kudus Muhammad Tamzil yang hadir bersama Wakil Bupati Kudus Hartopo di Sport Center Kudus.
     
Menurut Bupati Kudus Muhammad Tamzil ditemui usai peluncuran Go-Jek di Kudus, Rabu, kehadiran ojek daring di Kudus perlu disambut karena masyarakat tentunya sangat membutuhkan pelayanan yang mudah, nyaman, aman dan tarifnya juga terjangkau.
     
Karena ojek daring di Kudus tidak hanya ada satu operator, dia berharap, kualitas pelayananya dijaga dengan baik dan jangan sampai ada gesekan dengan yang lain karena tujuannya sama-sama melayani masyarakat.
     
"Kami minta semua layanan ojek berbasis aplikasi benar-benar serius melayani masyarakat Kudus," ujarnya.
     
Terkait keberadaan ojek pangkalan, dia memastikan, masing-masing memiliki segmen pasar yang berbeda karena tidak semua masyarakat di Kudus memiliki telepon selular yang mendukung aplikasi ojek daring tersebut.
     
Untuk kalangan tertentu, dia memastikan, masih ada yang lebih senang memanfaatkan ojek konvensional tanpa harus menggunakan aplikasi, cukup mendatangi pangkalan dan langsung naik jasa antaran.
     
Brand Manajer Go-Jek Kudus Muhammad Abdul Azis mengungkapkan Go-Jek perusahaan berbasis aplikasi asli Indonesia secara resmi telah hadir di Kudus.
     
Hadirnya Go-Jek di Kudus, diharapkan bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan berbagai layanan lengkap dengan mudah dan di saat yang sama membantu pekerja sektor informal serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memperoleh pendapatan lebih melalui teknologi. 
     
Jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Kudus yang merupakan potensi unggulan dan sudah mengantongi sertifikat izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) hingga kini mencapai 887 pelaku usaha. 
     
Sementara UMKM yang bertajuk Industri, Koperasi, dan rumahan diperkirakan mencapai 12.000 UMKM yang tersebar di sembilan kecamatan. 
     
"Potensi kewirausahaan inilah yang ingin didorong oleh Go-Jek agar menjadi lebih maju dengan memperluas pasarnya," ujarnya. 

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024