Batang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, berhasil menjemput sebanyak 13 korban selamat gempa dan tsunami di Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah untuk dipulangkan ke kampung halamannya.

Belasan korban selamat asal Kabupaten Batang ini, tiba di rumah dinas Bupati Batang, Minggu (7/10) pagi dan setelah beristirahat beberapa saat, mereka selanjutnya diantar oleh petugas ke masing-masing kampung halamannya.

Para korban gempa dan tsunami ini yaitu Riyanto Teguh santoso, Mahyun, Giyono, Sujud, Nasoha, Saiful Mugminim, dan Fahrozi Desa Sukomanglu Kecamatan Reban, Wasto Kecamatan Pecalungan, Kasmudi Tembakboyo Kecamatan Tulis, Nurhadi, Miskam, Kasmudi, serta Sofi`i Desa Pedomasan Kecamatan Reban.

Korban Fahrozi (30) mengatakan dirinya nyaris kehilangan nyawanya saat gempa dan tsunami karena saat itu sedang antre untuk mandi sore bersama temannya setelah bekerja sebagai buruh bangunan.

"Akan tetapi, kami tiba- tiba terdengar suara ledakan disertai suara pohon tumbang dan lumpur.

Pada saat itu saya sempat menyelamatkan diri dan berdoa mendapat keselamatan namun karena cepatnya lumpur dan longsor sehingga menimpa dirinya," katanya.

Fahrozi mengaku dirinya saat itu sempat terseret lumpur sejauh 1 kilometer dan terendam lumpur bercampur air selama tiga jam.

"Saya sempat pasrah karena sempat tenggelam dan terendam lumpur yang hanya menyisakan kepala. Ditengah gelapnya suasana, Alhamdulillah saya dapat keluar dari kubangan lumpur dengan merangkak hingga ahkirnya ditemukan oleh relawan," katanya.

Korban lain Saiful Mukminin ( 35) Warga Sukomangli yang pada saat kejadian berada berdekatan dengan Fahrozi mengatakan dirinya ditemukan dulu oleh tim pencari dan penyelemat (Search and Rescue) dan kemudian langsung berusaha ikut mencari teman-teman yang sebelum kejadian sempat bersama.

Bupati Batang Wihaji yang menyambut kedatangan warganya di rumah dinas mengatakan berdasarkan masing-masing laporan ada 3 kelompok warga Batang yang ada di Sulawesi Tengah saat gempa dan tsunami.

Sebanyak 3 kelompok tersebut, kata dia, terdiri atas 9 orang, 10 orang, dan 15 orang, sehingga total ada 34 orang.

"Dari jumlah tersebut ada satu orang yang dipastikan meninggal dan satu lainnya atas nama Mudi hingga saat ini masih belum diketahui keberadaan dan nasibnya," katanya.

Ia mengatakan sebanyak 34 orang warga Kabupaten Batang itu bekerja sebagai buruh bangunan itu tersebar di Sigi, Donggala, dan Palu.

 ?"Hari ini (Minggu, red) kita berhasil memulangkan 13 orang korban selamat, namun ada juga yang belum mau pulang karena mereka berangkatnya dibiayai oleh mandor bangunanya sehingga belum diperbolehkan pulang. Kendati demikian, kami terus melakukan koordinasi dengan mereka yang masih berada di Sulteng, jika mereka ingin pulang maka kami siap memfasilitasi," katanya.

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024