Semarang (Antaranews Jateng) - Kontingen Sippa Dhamma Samajja dari Provinsi Jawa Tengah yang akan mengikuti lomba pengetahuan agama Budha di Jakarta pada 8-12 Oktober 2018 diminta ikut berperan aktif menjaga Pancasila sebagai ideologi negara.
"Apapun agamanya, menjaga Pancasila adalah hal yang paling utama karena dari situ maka hal-hal yang baik akan mengikuti, seperti budi pekerti, gotong royong, tolong menolong, saling hormat menghormati, serta selalu menjaga kerukunan antarumat beragama," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.
Pesan tersebut disampaikan Ganjar di ruang kerjanya saat melepas 25 pelajar beragama Budha yang menjadi anggota kontingen Sippa Dhamma Samajja.
Menurut Ganjar, Pancasila adalah harga mati yang harus dijaga oleh semua pihak, termasuk kalangan generasi muda.
Dalam kesempatan itu, Ganjar secara pribadi mendoakan agar kontingen Sippa Dhamma Samajja dari Jateng dapat memberikan hasil positif dalam ajang tiga tahunan itu.
"Saya doakan supaya semuanya juara satu, bisa membawa juara umum ke Jawa Tengah," ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jateng Farhani menambahkan, kegiatan Sippa Dhamma Samajja merupakan kegiatan rutin setiap tiga tahun sekali dengan digelar berbagai lomba mengenai pengetahuan tentang agama Budha.
"Kegiatan ini adalah tempat untuk berkumpul dan berkompetisi mengenai ajaran Budha dari para pelajar beragama Budha se Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan, setidaknya ada empat kategori lomba yang akan digelar dalam ajang tersebut yakni lomba mennyayi lagu-lagu rohani Budha (Dhamma Gita), cerdas cermat agama Budha (Dhamma Vijja), lomba menyajikan Dhamma dalam bentuk komik (Dhamma Vikata), serta lomba melafalkan syair-syair Dhammapada dalam bentuk hafalan (Dhammapada).
"Kontingen dari Jateng adalah pelajar dari SD-SMA se-Jateng, mereka yang berangkat kali ini adalah yang terpilih karena kami sebelumnya telah melakukan seleksi," ujarnya.
Selain untuk berlomba, Farhani juga berharap ajang ini dapat menjadikan anak-anak beragama Budha dapat memahami ajaran Budha yang benar sehingga mereka diharapkan dapat mengamalkan ajaran Budha yang benar itu dalam kehidupan sehari-hari.
"Harapan lebih jauh adalah para generasi muda di Jateng dapat terus menjaga kerukunan antarumat beragama yang sudah terjalin sangat baik saat ini," katanya.
"Apapun agamanya, menjaga Pancasila adalah hal yang paling utama karena dari situ maka hal-hal yang baik akan mengikuti, seperti budi pekerti, gotong royong, tolong menolong, saling hormat menghormati, serta selalu menjaga kerukunan antarumat beragama," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis.
Pesan tersebut disampaikan Ganjar di ruang kerjanya saat melepas 25 pelajar beragama Budha yang menjadi anggota kontingen Sippa Dhamma Samajja.
Menurut Ganjar, Pancasila adalah harga mati yang harus dijaga oleh semua pihak, termasuk kalangan generasi muda.
Dalam kesempatan itu, Ganjar secara pribadi mendoakan agar kontingen Sippa Dhamma Samajja dari Jateng dapat memberikan hasil positif dalam ajang tiga tahunan itu.
"Saya doakan supaya semuanya juara satu, bisa membawa juara umum ke Jawa Tengah," ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jateng Farhani menambahkan, kegiatan Sippa Dhamma Samajja merupakan kegiatan rutin setiap tiga tahun sekali dengan digelar berbagai lomba mengenai pengetahuan tentang agama Budha.
"Kegiatan ini adalah tempat untuk berkumpul dan berkompetisi mengenai ajaran Budha dari para pelajar beragama Budha se Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan, setidaknya ada empat kategori lomba yang akan digelar dalam ajang tersebut yakni lomba mennyayi lagu-lagu rohani Budha (Dhamma Gita), cerdas cermat agama Budha (Dhamma Vijja), lomba menyajikan Dhamma dalam bentuk komik (Dhamma Vikata), serta lomba melafalkan syair-syair Dhammapada dalam bentuk hafalan (Dhammapada).
"Kontingen dari Jateng adalah pelajar dari SD-SMA se-Jateng, mereka yang berangkat kali ini adalah yang terpilih karena kami sebelumnya telah melakukan seleksi," ujarnya.
Selain untuk berlomba, Farhani juga berharap ajang ini dapat menjadikan anak-anak beragama Budha dapat memahami ajaran Budha yang benar sehingga mereka diharapkan dapat mengamalkan ajaran Budha yang benar itu dalam kehidupan sehari-hari.
"Harapan lebih jauh adalah para generasi muda di Jateng dapat terus menjaga kerukunan antarumat beragama yang sudah terjalin sangat baik saat ini," katanya.