Semarang (Antaranews Jateng) - Kepala daerah di Provinsi Jawa Tengah diminta memberikan gaji kepada para tenaga honorer sesuai dengan besaran upah minimum kabupaten/kota (UMK) masing-masing.

     "Bupati/wali kota bisa memberi tenaga honorer dengan gaji minimal sesuai UMK masing-masing daerah agar nantinya kualitas sumber daya manusia para generasi penerus di Jawa Tengah bisa lebih baik lagi," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
    
Terkait dengan hal itu, kepala daerah 35 kabupaten/kota di Jateng juga diminta menghitung anggaran untuk menggaji tenaga honorer.

     "Dihitung dulu kira-kira butuh duit berapa, kalau tidak cukup bisa dilakukan secara bertahap agar kualitas sumber daya manusia tetap terjaga," ujarnya.

     Hal tersebut disampaikan Ganjar saat menyampaikan pidato sambutan pada pelantikan tiga pasangan bupati terpilih periode 2018-2023 dan melantik Wakil Wali Kota Tegal Nursholeh menjadi Wali Kota Tegal sisa masa jabatan 2014-2019 di Gedung Gradhika Bhakti Praja.

     Tiga pasangan bupati-wakil bupati terpilih yang dilantik itu adalah Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Banyumas Achmad Husein dan Sadewo Tri Lastiono, Bupati-Wakil Bupati Temanggung Al Khadiq dan Heri Ibnu Wibowo, serta Bupati-Wakil Bupati Kudus Muhammad Tamzil dan HM Hartopo.

     Ganjar memberikan pesan dan pekerjaan rumah yang berbeda bagi masing-masing kepala daerah agar bisa segera diselesaikan.

     Kepada Bupati Banyumas, Ganjar meminta agar bisa lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur karena masih banyak masyarakat yang mengeluhkannya.

     "Saya berharap masalah infrastruktur di Banyumas bisa terselesaikan dalam waktu tiga tahun," katanya.

     Ganjar berpesan Bupati Temanggung agar bupati dan wakil bupati lebih memperjuangkan petani tembakau, khususnya memediasi petani dengan pabrik-pabrik rokok yang tidak jarang menimbulkan sejumlah persoalan.

     Ganjar meminta Bupati Kudus untuk melakukan penataan terhadap lahan subur mengingat perkembangan industri di kabupaten tersebut lebih maju dibandingkan daerah lain, serta mengembangkan ekonomi kreatif dengan mengoptimalkan tanggung jawab sosial perusahaan untuk para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

     Sementara itu, Wali Kota Tegal Nursholeh mendapat tugas yang cukup berat dan besar dari Ganjar yaitu melakukan reformasi birokrasi setelah kejadian operasi tangkap tangan (OTT) Wali Kota Tegal sebelumnya oleh KPK.

     Selain tugas-tugas tersebut, Ganjar juga meminta seluruh bupati/wali kota di Jateng untuk terus membuka pintu investasi karena saat ini Jateng menjadi idola bagi para investor yang ingin mengembangkan usahanya.

     Kendati demikian, Ganjar mengingatkan agar aspek lingkungan tetap menjadi prioritas.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024