Solo (Antaranews Jateng) - Kelesuan kondisi perekonomian di dalam negeri tidak mempengaruhi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di kalangan pelaku usaha, kata Kepala Cabang BRI Slamet Riyadi Surakarta Susanto.
     
"Kebanyakan yang mengakses KUR adalah pengusaha kecil, mereka bergerak di bidang kebutuhan pokok," katanya di Solo, Kamis.
     
Ia mengatakan kebutuhan makan dan berpakaian seseorang tidak akan terpengaruh oleh kondisi perekonomian pada saat ini.
     
Meski enggan menyampaikan angka penyaluran, dikatakannya, hingga bulan September 2018 realisasi penyaluran KUR di bawah BRI Slamet Riyadi Surakarta sudah mencapai 105 persen.
     
"Bahkan untuk bulan Desember penyaluran KUR juga sesuai dengan target," katanya.
     
Ia mengatakan sejauh ini penyaluran KUR mikro dengan plafon maksimal Rp25 juta masih mendominasi total penyaluran KUR. Ia menilai penyaluran KUR tersebut cukup positif. 
     
"Bahkan angka kredit macet atau NPL untuk penyaluran KUR juga masih terjaga dengan baik," katanya.
     
Sementara itu, meski sudah melampaui target, untuk penyaluran KUR masih terus dilakukan hingga target nasional sudah terpenuhi.
     
Sebelumnya, pihaknya menargetkan penyaluran KUR mikro pada tahun ini sebesar Rp230 miliar, atau meningkat jika dibandingkan periode sebelumnya yang ditargetkan Rp180 miliar. 
     
Sedangkan untuk KUR skala kecil dengan plafon Rp25-500 juta ditargetkan dapat tersalur Rp18 miliar atau meningkat dari periode sebelumnya yang hanya Rp12-13 miliar.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024