Semarang (Antaranews Jateng) - Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Sarwa Pramana mendorong jajarannya agar menggunakan kearifan lokal berupa pawang hujan dalam memadamkan kebakaran di lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

"Saya perintahkan kepada kalakhar (kepala pelaksana harian, red) BPBD di Temanggung, Wonosobo, dan Magelang untuk mencoba gunakan kearifan lokal dengan menghadirkan pawang hujan," katanya di Semarang, Rabu.

Ia mengungkapkan, dirinya pernah membawa seorang pawang hujan dari Jateng untuk membantu pemadaman kebakaran lahan di Riau beberapa waktu lalu dan dinilai cukup berhasil.

"Mudah-mudahan di Temanggung, Wonosobo, dan Magelang semua bergerak untuk meminta bantuan pawang hujan," ujarnya.

Menurut dia, penggunaan pawang hujan untuk mendatangkan hujan tersebut patut dicoba dalam upaya pemadaman kebakaran di lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.

Hingga saat ini, kata dia, pemadaman kebakaran di Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dilakukan secara manual oleh petugas gabungan.

"`Water bombing` tidak memungkinkan karena di lokasi sekitar tidak ada kanal untuk mengambil air langsung oleh pesawat dan lokasi yang terbakar sangat terjal sehingga berbahaya untuk dilalui pesawat," katanya.

Menurut dia, yang bisa dilakukan petugas gabungan selain berupaya memadamkan api secara manual adalah dengan mengantisipasi agar kebakaran tidak merambat ke pemukiman penduduk dan tidak merusak alat seismograf yang dipasang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Sarwa menyebutkan luasan lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing yang terbakar mencapai 542 hektare, sedangkan kebakaran di lereng Gunung Lawu hanya 5,5 hektare.

Jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut diperkirakan tidak terlalu besar karena yang terbakar hanya tanaman Albasia dan ilalang.

"Untuk penyebab kebakaran lereng Gunung Sindoro-Sumbing akibat `human error` karena informasi awal kebakaran berasal dari bawah, bukan dari atas," ujarnya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024