Kudus (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menggelar lomba logo branding pesona wisata untuk menggenjot potensi pariwisata yang ada di daerah setempat agar lebih dikenal masyarakat luas.
   
"Kami sangat mengapresiasi karena jumlah peserta yang mengikuti lomba logo branding ini cukup banyak karena mencapai 46 orang," kata Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Sri Wahjuningsih di sela-sela penjurian logo branding di Rumah Makan Bambu Wulung Kudus, Jumat.
     
Bahkan, kata dia, peserta lomba logo branding yang mengambil tema pesona keindahan alam, religi, budaya, dan sejarah Kudus tersebut, tidak hanya berasal masyarakat Kudus, melainkan ada yang berasal dari Solo, Surabaya dan Malang.

Dari puluhan perserta tersebut, kata dia, tiga dewan juri yang berasal dari unsur budayawan, desain grafis, dan Disbudpar, akan mengambil enam nominator untuk ditentukan juara 1-3 dan harapan 1-3.
   
 "Hal terpenting, logo brandignnya sesuai tema dan harus memuat unsur kearifan lokal Kudus," kata Sri Wahjuningsih.
   
Ia berharap setelah ada logo branding yang terpilih, nantinya bisa menambah nilai jual dan daya tarik wisata Kudus agar lebih prestisius.
   
"Sudah lama Kudus belum memiliki logo branding. Dengan lomba ini nantinya logo akan kami patenkan dan rencananya di hari ulang tahun Kota Kudus akan diperkenalkan," ujarnya. 
    
Melchias Ari Setiadji, salah seorang peserta asal Surabaya mengaku tertarik mengikuti lomba logo branding di Kudus karena ingin menyalurkan talentanya di bidang desain grafis.
     
Meskipun bukan asli Kudus, dia mengaku, sebelum membuat logo khas Kudus terlebih dahulu mempelajari topografi, kebudayaan, hingga fakta historis Kota Kudus dari berbagai sumber. 
     
"Desain branding yang saya buat, lebih menonjolkan ke konsep dan detail filosofi logo. Jadi setiap lekuk desain bisa dipertanggungjawabkan," kata Melchias Ari yang mengaku dirinya membutuhkan waktu sepekan lebih untuk membuat desain logo yang didalamnya terdapat unsur kearifan lokal.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024