Sukoharjo (Antaranews Jateng) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tengah berupaya mengembangkan sumber daya alam (SDA) lokal di Kabupaten Sukoharjo melalui program "LIPI Masuk Desa".
"Program ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu mengoptimalkan sumber daya alam lokal dan sumber daya manusia yang dimiliki," kata Wakil Kepala LIPI Bambang Subiyanto di sela Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi LIPI Tentang Pemanfaatan dan Penerapan Iptek untuk Masyarakat di Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Rabu.
Terkait hal itu, dikatakannya LIPI terus berupaya melakukan inovasi baik itu alat canggih maupun teknologi tepat guna yang dibutuhkan oleh masyarakat.?
"Kami di Jakarta, beberapa kali dalam setahun melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR. Kegiatan ini kami gandengkan dengan program `LIPI Masuk Desa`," katanya.?
Ia mengatakan ada ratusan teknologi yang bisa dikembangkan dan sesuai dengan SDA-nya sehingga diharapkan di daerah mampu tumbuh usaha baru atau UKM dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Salah satunya misalnya kami ada teknologi yaitu pupuk hayati. Sudah dicoba di Wonogiri dan Ngawi. Dengan menerapkan penggunaan pupuk hayati ini dapat meningkatkan produksi, jika sebelumnya hanya di kisaran 8 ton/tahun bisa meningkat menjadi 12 ton/tahun," katanya.
Ia mengatakan penggunaan pupuk hayati tersebut juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen. Ke depan, ia juga akan menerapkan teknologi serupa di Kabupaten Sukoharjo.
"Untuk di Sukoharjo, kami akan berikan alat yang bisa membuat pupuk sendiri. Insya Allah tahun depan," katanya.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan bantuan bibit tanaman kepada masyatakat, yaitu bibit pala sebanyak 800 pohon, kelengkeng sebanyak 500 pohon, mangga sebanyak 700 pohon, dan durian sebanyak 800 pohon.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI Bambang Riyanto mengatakan sangat mengapresiasi program dari LIPI tersebut.
"Kegiatan ini perlu ditumbuhkembangkan karena inovasi penting. Kami di Komisi VII tidak hanya bermitra dengan LIPI tetapi juga pihak lain," katanya.
Ia mengatakan belum lama ini Komisi VII DPR RI menyenggarakan kegiatan sejenis di Kabupaten Klaten dengan menggandeng Batan.
"Kegiatan ini berupa pengembangan teknologi pertanian. Penanaman benih padi unggul dengan nama Sidenok. Hasil lebih banyak dan lebih baik. Insya Allah kegiatan ini akan terus dikembangkan," katanya.
"Program ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu mengoptimalkan sumber daya alam lokal dan sumber daya manusia yang dimiliki," kata Wakil Kepala LIPI Bambang Subiyanto di sela Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi LIPI Tentang Pemanfaatan dan Penerapan Iptek untuk Masyarakat di Desa Madegondo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Rabu.
Terkait hal itu, dikatakannya LIPI terus berupaya melakukan inovasi baik itu alat canggih maupun teknologi tepat guna yang dibutuhkan oleh masyarakat.?
"Kami di Jakarta, beberapa kali dalam setahun melakukan rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR. Kegiatan ini kami gandengkan dengan program `LIPI Masuk Desa`," katanya.?
Ia mengatakan ada ratusan teknologi yang bisa dikembangkan dan sesuai dengan SDA-nya sehingga diharapkan di daerah mampu tumbuh usaha baru atau UKM dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat.
"Salah satunya misalnya kami ada teknologi yaitu pupuk hayati. Sudah dicoba di Wonogiri dan Ngawi. Dengan menerapkan penggunaan pupuk hayati ini dapat meningkatkan produksi, jika sebelumnya hanya di kisaran 8 ton/tahun bisa meningkat menjadi 12 ton/tahun," katanya.
Ia mengatakan penggunaan pupuk hayati tersebut juga dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen. Ke depan, ia juga akan menerapkan teknologi serupa di Kabupaten Sukoharjo.
"Untuk di Sukoharjo, kami akan berikan alat yang bisa membuat pupuk sendiri. Insya Allah tahun depan," katanya.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya juga memberikan bantuan bibit tanaman kepada masyatakat, yaitu bibit pala sebanyak 800 pohon, kelengkeng sebanyak 500 pohon, mangga sebanyak 700 pohon, dan durian sebanyak 800 pohon.
Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI Bambang Riyanto mengatakan sangat mengapresiasi program dari LIPI tersebut.
"Kegiatan ini perlu ditumbuhkembangkan karena inovasi penting. Kami di Komisi VII tidak hanya bermitra dengan LIPI tetapi juga pihak lain," katanya.
Ia mengatakan belum lama ini Komisi VII DPR RI menyenggarakan kegiatan sejenis di Kabupaten Klaten dengan menggandeng Batan.
"Kegiatan ini berupa pengembangan teknologi pertanian. Penanaman benih padi unggul dengan nama Sidenok. Hasil lebih banyak dan lebih baik. Insya Allah kegiatan ini akan terus dikembangkan," katanya.