Semarang (Antaranews Jateng) - Perum Bulog terus mengantisipasi terjadinya kenaikan harga beras di pasaran dengan mendistribusikan 30 ton beras medium melalui kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) ke 222 titik (pasar dan rumah pangan kita (RPK) se-Jateng dengan harga Rp9.000 per kg.

"Sebenarnya harga beras naik sedikit, tetapi untuk menjaga stabilisasi harga dan memudahkan masyarakat mendapatkan beras murah, tetapi berkualitas, maka digelarl KPSH di pasar-pasar dan rumah pangan kita (RPK) milik Bulog," kata Wakil Kepala Perum Bulog Divre Jateng Juaheni di Semarang, Selasa.

Juaheni menjelaskan di Jawa Tengah, KPSH dilaksanakan di 222 titik, yakni 11 titik pasar pencatatan inflasi BPJS dan 211 titik mitra Gerakan Stabilisasi Harga Pangan (GSHP), dengan menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 30 ton.

Sejumlah titik tersebut yakni Pasar Sayung, Pasar Demak, Pasar Dempet (20 ton), dan 10 ton lainnya untuk Pasar Gayamsari, RPK di Kecamatan Gunungpati, RPK Kec. Semarang Selatan, dan RPK di Ungaran

KPSH, lanjut Juaheni, akan terus dilakukan selama dibutuhkan untuk menjaga stabilisasi harga beras medium sebagai penetrasi pasar untuk menjaga ketersediaan pasokan.

"Tidak akan ada batasan. Hari ini 30 ton dan jika diperlukan (KPSH, red.) akan terus dilakukan hingga harga stabil," katanya.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menjelaskan sebelumnya harga beras di pasar tradisional mencapai Rp11 ribu hingga Rp12 ribu per kg dan sudah kembali stabil dalam tiga hari terakhir.

"Kami mengapresiasi langkah Bulog yang melakukan KPSH karena bisa membuat harga beras menjadi stabil dan masyarakat menjadi terbantu. Langkah ini menjadikan masyarakat aman dan tidak resah terhadap harga beras," kata Fajar.

Untuk stok beras di Jateng, Juaheni menyebutkan aman hingga enam bulan ke depan dan Bulog terus melakukan pengadaan dari petani serta dari rekanan.

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024