Purwokerto (Antaranews Ja) - Dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Aman Suyadi mendorong masyarakat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membudidayakan tanaman obat karena memiliki banyak manfaat.
"Apalagi Indonesia kaya akan tumbuhan obat yang beraneka ragam. Oleh karena itu, masyarakat perlu melindungi dan membudidayakan tanaman obat," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan teknik budi daya tanaman termasuk di dalamnya tanaman obat memiliki prinsip pengendalian tanaman serta lingkungan tumbuh tanaman untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk.
Dalam hal ini, kata dia, kegiatan utamanya meliputi pengelolaan tanaman, pengelolaan tanah, pengelolaan air, pengendalian organisme pengganggu tanaman, dan pengelolaan iklim mikro.
"Untuk penyimpanan benih yang unggul, murni, dan bersih itu memiliki ciri-ciri dengan embrio atau tunas dapat tumbuh, hormon tumbuh cukup, tidak rusak, serta kadar air cukup," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMP itu.
Menurut dia, penyediaan benih dimulai dari menanam tanaman induk, memelihara tanaman induk, memungut tanaman induk, memungut benih, dan proses pembenihan.?
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat UMP Erza Genatrika mengatakan pihaknya saat sekarang tengah mendampingi warga Desa Sidabowa, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, dalam pembudidayaan tanaman obat.
"Pendampingan budi daya tanaman obat bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya melindungi sumber daya tanaman obat Indonesia," katanya.
Menurut dia, upaya melindungi tanaman obat sangat penting supaya negara lain tidak mengklaim sumber daya alam Indonesia itu.
Ia mengatakan pendampingan yang dilakukan di Desa Sidabowa merupakan tindak lanjut dari pelatihan awal berupa tanaman obat keluarga yang dilaksanakan pada bulan Maret 2018.
Dengan adanya pendampingan tersebut, kata dia, kegiatan tambahan pos pelayanan terpadu (posyandu) berupa tanaman obat keluarga dapat berjalan dengan baik.
"Setelah kegiatan ini, akan dilakukan monitoring oleh tim pelaksana untuk memastikan kegiatan tambahan posyandu melalui tanaman obat keluarga ini dapat berjalan secara berkelanjutan," katanya.
"Apalagi Indonesia kaya akan tumbuhan obat yang beraneka ragam. Oleh karena itu, masyarakat perlu melindungi dan membudidayakan tanaman obat," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan teknik budi daya tanaman termasuk di dalamnya tanaman obat memiliki prinsip pengendalian tanaman serta lingkungan tumbuh tanaman untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk.
Dalam hal ini, kata dia, kegiatan utamanya meliputi pengelolaan tanaman, pengelolaan tanah, pengelolaan air, pengendalian organisme pengganggu tanaman, dan pengelolaan iklim mikro.
"Untuk penyimpanan benih yang unggul, murni, dan bersih itu memiliki ciri-ciri dengan embrio atau tunas dapat tumbuh, hormon tumbuh cukup, tidak rusak, serta kadar air cukup," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UMP itu.
Menurut dia, penyediaan benih dimulai dari menanam tanaman induk, memelihara tanaman induk, memungut tanaman induk, memungut benih, dan proses pembenihan.?
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat UMP Erza Genatrika mengatakan pihaknya saat sekarang tengah mendampingi warga Desa Sidabowa, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, dalam pembudidayaan tanaman obat.
"Pendampingan budi daya tanaman obat bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya melindungi sumber daya tanaman obat Indonesia," katanya.
Menurut dia, upaya melindungi tanaman obat sangat penting supaya negara lain tidak mengklaim sumber daya alam Indonesia itu.
Ia mengatakan pendampingan yang dilakukan di Desa Sidabowa merupakan tindak lanjut dari pelatihan awal berupa tanaman obat keluarga yang dilaksanakan pada bulan Maret 2018.
Dengan adanya pendampingan tersebut, kata dia, kegiatan tambahan pos pelayanan terpadu (posyandu) berupa tanaman obat keluarga dapat berjalan dengan baik.
"Setelah kegiatan ini, akan dilakukan monitoring oleh tim pelaksana untuk memastikan kegiatan tambahan posyandu melalui tanaman obat keluarga ini dapat berjalan secara berkelanjutan," katanya.