Semarang (Antaranews Jateng) – Sebanyak 81 tabung elpiji 3 kg berhasil ditarik oleh tim monitoring dari 11 pelaku industri makanan ringan skala menengah di Wonosobo pada inspeksi yang dilakukan oleh tim monitoring (Disperindag, Pertamina, dan kepolisian).

Pada inspeksi yang berlangsung Senin (27/8) tersebut, tim monitoring tidak hanya menarik elpiji 3 kg, tetapi juga menukarkannya dengan 41 tabung 5,5 kg elpiji nonsubsidi.

Sales Eksekutif Elpiji Rayon VIII Pertamina Ardian Dominggo Wiryosukarno menjelaskan bahwa dalam kesempatan tersebut Pertamina memberikan trade in (tukar tabung) dengan elpiji 5,5 kg secara gratis.

"Kami berikan secara gratis penukaran dua tabung elpiji 3 kg dengan satu tabung elpiji 5,5 kg. Kami sudah memberikan 41 tabung elpiji 5,5 kg dengan menukar 82 tabung elpiji 3 kg," kata Ardian.

Dalam kesempatan tersebut, bagian pengawas distribusi barang kebutuhan pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Wonosobo Nourma menjelaskan bahwa pelaku usaha yang diperkenankan untuk menggunakan elpiji subsidi adalah pengusaha dengan omset maksimal per hari Rp1juta.

Lokasi usaha yang dikunjungi saat inspeksi antara lain dua usaha catering, satu toko snack dan delapan produsen carica kemasan yang seharusnya sudah menggunakan elpiji nonsubsidi.

Unit Manager Communication and CSR MOR IV AndarTiti Lestari menambahkan bahwa dari kegiatan tersebut, Wonosobo mendapat potensi penghematan kuota elpiji bersubsidi 28-37 tabung/hari dan apabila dikalikan 30 hari, maka penghematan selama sebulan adalah 840 hingga 1.110 tabung elpiji 3 kg selama sebulan untuk kuota Wonosobo.

"Kami kembali meminta kesadaran para pelaku usaha dan rumah tangga menengah untuk menggunakan elpiji nonsubsidi, agar kuota elpiji 3 kg bersubsidi dapat tepat digunakan sesuai peruntukannya yaitu rumah tangga kategori miskin dan UMKM," demikian Andar.
 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024