Magelang (Antaranews Jateng) - Karnaval pembangunan dalam memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diselenggarakan Pemerintah Kota Magelang, Jawa tengah, Sabtu, dengan menampilkan mobil hias menjadi hiburan masyarakat.
Ribuan warga Kota Magelang dan sektarnya memadati kawasan Alun-Alun Kota Magelang hingga sepanjang Jalan Pemuda untuk menyaksikan karnaval pembangunan yang diikuti 93 kendaraan hias.
Masyarakat tampak antusias dan rela berpanas-panas menyaksikan mobil hias dari sejumlah sekolah, organisasi perangkat daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), tiga kecamatan, dan 17 kelurahan di Kota Magelang.
Dalam karnaval yang dimulai pukul 13.00 WIB tersebut, sejumlah peserta tampak berlomba-lomba untuk menampilkan atraksi yang terbaik.
Hampir sebagian besar peserta karnaval mengusung tema hampir sama, yakni tentang Asian Games 2018.
Karnaval tersebut dibuka dengan fragmen perjuangan yang menceritakan masyarakat Kampung Tulung, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Utara saat melawan tentara Jepang untuk mempertahankan Kemerdekaan RI.
Dalam fragmen perjuangan tersebut, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan Komandan Distrik Militer 0705/Magelang ?Letkol (Arm) Kukuh Dwi Antono terlibat langsung.
Wali Kota Magelang Sigit memerankan tokoh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Letkol Sarbini, sedangkan Dandim 0705/Magelang memerankan Mayor A. Yani.
Dalam fragmen yang berdurasi sekitar 15 menit tersebut menceritakan perjuangan masyarakat Kampung Tulung, Kota Magelang dalam mengusir tentara Jepang, Sigit juga menembakkan senjata laras panjang jenis senapan serbu (SS) 1 yang berisi peluru hampa.
Ketua Seksi Karnaval Pembangunan Taufik Nurbakin mengatakan karnaval pembangunan tahun ini hanya untuk mobil hias.
Guna memeriahkan acara tersebut ditampilkan tiga grup marching band, yakni marching band dari Akademi Militer Magelang, Caka Lokananta, ?marching band dari SMA Taruna Nusantara Gita Bahana Nusantara, dan ?Gita Wira Kencana dari SMK Kesdam IV/Diponegoro.
Ia mengatakan dalam karnaval tersebut seluruh peserta yang berpartisipasi dinilai oleh tim juri dan bagi yang dinyatakan sebagai juara akan diberikan hadiah.
Menurut dia, karnaval itu menjadi pesta rakyat yang menampilkan arak-arakan budaya nusantara sebagai representasi dari keberagaman suku dan budaya di Tanah Air.
Selain itu, sebagai upaya dan spirit mengisi semangat kemerdekaan.
Adapun rute yang dilalui peserta karnaval dari Lapangan Rindam IV/Diponegoro, Jalan Ahmad Yani, Alun-Alun Timur, Jalan Pemuda, Jalan Tidar, Jalan Tentara Pelajar, dan ?berakhir di Alun-Alun Barat di depan Masjid Kauman.
Seorang warga Magelang yang menyaksikan karnaval, Hamid, mengatakan karnaval kendaraan hias ini menjadi salah satu hiburan warga.
"Hampir setiap tahun saya menyaksikan kernaval kendaraan hias di Alun-Alun Kota Magelang, berbagai kreasi ditampilkan dalam menghias kendaraan sehingga sangat menarik dan sayang kalau tidak menyaksikan," katanya.
Ribuan warga Kota Magelang dan sektarnya memadati kawasan Alun-Alun Kota Magelang hingga sepanjang Jalan Pemuda untuk menyaksikan karnaval pembangunan yang diikuti 93 kendaraan hias.
Masyarakat tampak antusias dan rela berpanas-panas menyaksikan mobil hias dari sejumlah sekolah, organisasi perangkat daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), tiga kecamatan, dan 17 kelurahan di Kota Magelang.
Dalam karnaval yang dimulai pukul 13.00 WIB tersebut, sejumlah peserta tampak berlomba-lomba untuk menampilkan atraksi yang terbaik.
Hampir sebagian besar peserta karnaval mengusung tema hampir sama, yakni tentang Asian Games 2018.
Karnaval tersebut dibuka dengan fragmen perjuangan yang menceritakan masyarakat Kampung Tulung, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Utara saat melawan tentara Jepang untuk mempertahankan Kemerdekaan RI.
Dalam fragmen perjuangan tersebut, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan Komandan Distrik Militer 0705/Magelang ?Letkol (Arm) Kukuh Dwi Antono terlibat langsung.
Wali Kota Magelang Sigit memerankan tokoh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Letkol Sarbini, sedangkan Dandim 0705/Magelang memerankan Mayor A. Yani.
Dalam fragmen yang berdurasi sekitar 15 menit tersebut menceritakan perjuangan masyarakat Kampung Tulung, Kota Magelang dalam mengusir tentara Jepang, Sigit juga menembakkan senjata laras panjang jenis senapan serbu (SS) 1 yang berisi peluru hampa.
Ketua Seksi Karnaval Pembangunan Taufik Nurbakin mengatakan karnaval pembangunan tahun ini hanya untuk mobil hias.
Guna memeriahkan acara tersebut ditampilkan tiga grup marching band, yakni marching band dari Akademi Militer Magelang, Caka Lokananta, ?marching band dari SMA Taruna Nusantara Gita Bahana Nusantara, dan ?Gita Wira Kencana dari SMK Kesdam IV/Diponegoro.
Ia mengatakan dalam karnaval tersebut seluruh peserta yang berpartisipasi dinilai oleh tim juri dan bagi yang dinyatakan sebagai juara akan diberikan hadiah.
Menurut dia, karnaval itu menjadi pesta rakyat yang menampilkan arak-arakan budaya nusantara sebagai representasi dari keberagaman suku dan budaya di Tanah Air.
Selain itu, sebagai upaya dan spirit mengisi semangat kemerdekaan.
Adapun rute yang dilalui peserta karnaval dari Lapangan Rindam IV/Diponegoro, Jalan Ahmad Yani, Alun-Alun Timur, Jalan Pemuda, Jalan Tidar, Jalan Tentara Pelajar, dan ?berakhir di Alun-Alun Barat di depan Masjid Kauman.
Seorang warga Magelang yang menyaksikan karnaval, Hamid, mengatakan karnaval kendaraan hias ini menjadi salah satu hiburan warga.
"Hampir setiap tahun saya menyaksikan kernaval kendaraan hias di Alun-Alun Kota Magelang, berbagai kreasi ditampilkan dalam menghias kendaraan sehingga sangat menarik dan sayang kalau tidak menyaksikan," katanya.