Semarang (Antaranews Jateng) - Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu memastikan pedagang yang selama ini menempati kawasan Terminal Terboyo akan direlokasi ke Pasar Banjardowo Semarang.
"Kami sudah dapatkan kepastian dari Kementerian Perhubungan soal rencana relokasi pedagang Terminal Terboyo ke Terminal Mangkang," katanya, saat meninjau Pasar Banjardowo Semarang, Jumat.
Kemenhub selaku pengelola Terminal Mangkang, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, sudah memastikan bahwa tidak semua pedagang dari Terminal Terboyo yang bisa direlokasi ke Terminal Mangkang.
Menurut dia, hanya pedagang tiket "online" yang diperbolehkan menempati Terminal Mangkang sehingga hanya 15 pedagang sehingga sisanya akan direlokasi ke Pasar Banjardowo yang juga sudah disiapkan.
Hanya saja, dari tinjauan itu ternyata ditemukan banyak kios yang kosong atau tidak ditempati pedagang, khususnya di bagian depan pasar sehingga menimbulkan kesan Pasar Banjardowo mangkrak.
"Saya melihat banyak kios masih kosong. Salah satu alternatifnya, saya akan mengumpulkan para pemilik kios. Kalau tidak digunakan, biar digunakan orang lain, misalnya pedagang dari Terminal Terboyo," katanya.
Berdasarkan informasi dari Dinas Perdagangan Kota Semarang, diakuinya, kios-kios yang kosong itu milik pribadi, tetapi kalau ternyata tidak dipakai juga sayang sehingga pemilik kios perlu dikumpulkan.
Ita sudah meminta Dinas Perdagangan Kota Semarang untuk mengundang seluruh pemilik kios, terutama yang tidak menempati untuk diajak berembuk mencari penyelesaian yang terbaik dari kosongnya kios.
"Pedagang dari Terminal Terboyo memang sudah dapat yang di belakang (Pasar Banjardowo, red.). Tetapi, kalau depan pasar tidak ada aktivitas, orang enggak akan mampir ke sini kan," katanya.
Rencananya, kata dia, seluruh pedagang juga akan dikumpulkan terkait komitmen meramaikan Pasar Banjardowo karena Pemerintah Kota Semarang membantu akses dengan masuknya angkutan kota dan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.
"Nanti, di belakang pasar ada jalan tembus ke Kaligawe juga akan diaspal oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) sehingga perekonomian di Pasar Banjardowo akan semakin ramai dan hidup," katanya.
Oleh karena itu, Ita meminta komitmen pedagang Pasar Banjardowo untuk menempati kios yang sudah tersedia atau merelakan jika memang tidak dipakai agar dipakai oleh pedagang lainnya, seperti pedagang dari Terminal Terboyo.
"Yang relokasi dari Terminal Terboyo ini sementara, sambil menunggu dua tahun pembangunan Terminal Terboyo sebagai terminal barang selesai, mereka bisa direlokasi lagi ke sana. Akan disiapkan tempat bagi pedagang," katanya.
Akan tetapi, Ita mempersilakan para pedagang yang direlokasi dari Terminal Terboyo untuk tetap berada di Pasar Banjardowo jika nantinya ternyata betah menempati pasar tersebut karena bertambah ramai.
"Kami sudah dapatkan kepastian dari Kementerian Perhubungan soal rencana relokasi pedagang Terminal Terboyo ke Terminal Mangkang," katanya, saat meninjau Pasar Banjardowo Semarang, Jumat.
Kemenhub selaku pengelola Terminal Mangkang, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, sudah memastikan bahwa tidak semua pedagang dari Terminal Terboyo yang bisa direlokasi ke Terminal Mangkang.
Menurut dia, hanya pedagang tiket "online" yang diperbolehkan menempati Terminal Mangkang sehingga hanya 15 pedagang sehingga sisanya akan direlokasi ke Pasar Banjardowo yang juga sudah disiapkan.
Hanya saja, dari tinjauan itu ternyata ditemukan banyak kios yang kosong atau tidak ditempati pedagang, khususnya di bagian depan pasar sehingga menimbulkan kesan Pasar Banjardowo mangkrak.
"Saya melihat banyak kios masih kosong. Salah satu alternatifnya, saya akan mengumpulkan para pemilik kios. Kalau tidak digunakan, biar digunakan orang lain, misalnya pedagang dari Terminal Terboyo," katanya.
Berdasarkan informasi dari Dinas Perdagangan Kota Semarang, diakuinya, kios-kios yang kosong itu milik pribadi, tetapi kalau ternyata tidak dipakai juga sayang sehingga pemilik kios perlu dikumpulkan.
Ita sudah meminta Dinas Perdagangan Kota Semarang untuk mengundang seluruh pemilik kios, terutama yang tidak menempati untuk diajak berembuk mencari penyelesaian yang terbaik dari kosongnya kios.
"Pedagang dari Terminal Terboyo memang sudah dapat yang di belakang (Pasar Banjardowo, red.). Tetapi, kalau depan pasar tidak ada aktivitas, orang enggak akan mampir ke sini kan," katanya.
Rencananya, kata dia, seluruh pedagang juga akan dikumpulkan terkait komitmen meramaikan Pasar Banjardowo karena Pemerintah Kota Semarang membantu akses dengan masuknya angkutan kota dan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.
"Nanti, di belakang pasar ada jalan tembus ke Kaligawe juga akan diaspal oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) sehingga perekonomian di Pasar Banjardowo akan semakin ramai dan hidup," katanya.
Oleh karena itu, Ita meminta komitmen pedagang Pasar Banjardowo untuk menempati kios yang sudah tersedia atau merelakan jika memang tidak dipakai agar dipakai oleh pedagang lainnya, seperti pedagang dari Terminal Terboyo.
"Yang relokasi dari Terminal Terboyo ini sementara, sambil menunggu dua tahun pembangunan Terminal Terboyo sebagai terminal barang selesai, mereka bisa direlokasi lagi ke sana. Akan disiapkan tempat bagi pedagang," katanya.
Akan tetapi, Ita mempersilakan para pedagang yang direlokasi dari Terminal Terboyo untuk tetap berada di Pasar Banjardowo jika nantinya ternyata betah menempati pasar tersebut karena bertambah ramai.