Semarang (Antaranews Jateng) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menilai momentum Idul Adha memberikan pembelajaran berharga kepada masyarakat mengenai makna berkorban, termasuk bagi bangsa dan negara

"Idul Adha merupakan bentuk pengorbanan Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail untuk berserah diri kepada Allah SWT bisa menjadi pelajaran berharga bersama bagi masyarakat," katanya di Semarang, Rabu.

Menurut dia, pembangunan memerlukan dukungan dan pengorbanan dari seluruh masyarakat, termasuk Kota Semarang yang tidak mungkin bisa berjalan lancar jika hanya mengandalkan upaya dari pemerintah.

Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi mencontohkan proyek pembangunan jalan tentu memerlukan penyediaan lahan sehingga ada masyarakat yang terdampak lahannya dan revitalisasi pasar yang berdampak terhadap pedagang.

"Untuk pelebaran jalan, mereka mengikhlaskan. Ya, ada satu dua yang mempermasalahkan, tetapi Alhamdulillah dengan komunikasi bisa berjala dan lancar," katanya.

Demikian juga proyek revitalisasi Pasar Johar, kata dia, para pedagang juga bersedia pindah ke tempat relokasi sehingga memperlancar pengerjaan proyek meski prosesnya tidak selalu berjalan secara mulus.

Diakuinya, jika ada beberapa warga Kota Semarang yang awalnya tidak mengikhlaskan terkena dampak pembangunan Kota Semarang, namun dengan komunikasi yang baik semua masalah bisa terselesaikan.?

"Sempat ada dialog-dialog khusus, tetapi semua bisa diselesaikan. Artinya, ini butuh pengorbanan kita semua. Nggak mungkin pemerintah saja bisa membangun Semarang sampai secepat ini," ungkapnya.

Dalam menjalankan pemerintahan bersama Wakil Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu, Hendi juga merasa sangat terbantu dengan peran para sesepuh, ulama, tokoh masyarakat, dan jajaran forkompimda.

Pada Idul Adha 1439 Hijriyah ini, wali kota menyerahkan empat ekor hewan kurban, yakni seekor sapi seberat 1,1 ton dan tiga ekor kerbau yang diserahkan kepada Masjid Agung Kauman Semarang.

Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Agung Kauman Semarang KH Hanif Ismail menyebutkan panitia kurban Masjid Agung Kauman Semarang mendapatkan amanah kurban sebanyak 17 sapi, satu kerbau, dan 53 kambing.

"Seekor sapi terbesar dan seekor kerbau disumbangkan Wali Kota Semarang untuk disembelih di sini, sementara dua ekor kerbau dibagikan ke dua masjid lain, yakni Masjid Gabahan dan masjid di Bangetayu," katanya. 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024