Jakarta (Antaranews Jateng) - Platform media sosial Facebook selain digunakan untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman, sebagian orang juga memanfaatkannya untuk pengembangan bisnis, termasuk pelaku usaha menengah kecil mikro.
Peluang berbisnis melalui platform media sosial juga digunakan oleh pengguna Facebook di Indonesia, menurut Head of Emerging Business and SMB Facebook untuk Indonesia dan Filipina, Ferdy Nandes, dari 115 juta pengguna Facebook di Tanah Air, sekitar 62 persen terhubung dengan laman bisnis.
Untuk memfasilitasi mereka yang berbisnis lewat jejaring sosial, Facebook mengembangkan serangkaian alat untuk mendukung para pelaku bisnis, khususnya UMKM, misalnya dengan menyediakan laman atau Page, iklan melalui Facebook Ads hingga pelatihan baik secara online maupun offline.
“Sejalan dengan misi kami, memberi masyarakat Indonesia kemampuan untuk membangun komunitas dan membuat dunia menjadi lebih dekat,” kata Ferdy saat acara Facebook Press Circle di Jakarta, Selasa.
Perangkat-perangkat untuk berbisnis ini dapat digunakan oleh pengguna Facebook di negara manapun, termasuk Indonesia, yang disebut sebagai salah satu pasar penting Facebook.
Pada kesempatan tersebut, Ferdy menyoroti karakter unik dari pengguna Indonesia yang berbelanja melalui Facebook, yang dia sebut berbeda dengan konsumen di negara lain, salah satunya Amerika Serikat.
Umumnya, para UMKM yang berjualan lewat Facebook sudah mencantumkan deskripsi barang termasuk ukuran, warna yang tersedia hingga harga untuk memudahkan calon pembeli mengenali produk.
Di negara lain, konsumen sering kali langsung berbelanja begitu melihat barang yang mereka cari. Sementara di Indonesia, konsumen menyukai untuk bertanya terlebih dulu ke penjual, baik melalui obrolan lewat Messenger atau pesan singkat lainnya.
Umumnya, yang mereka tanyakan seputar ketersediaan barang dan varian warna yang diberikan, meski pun penjual sudah menjelaskannya di foto yang diunggah.
“Di Indonesia, mereka suka bertanya. Misalnya, ada kerudung tertulis tersedia warna biru dan merah. Konsumen suka bertanya, apa ada yang warna kuning,” kata Ferdy.
Peluang berbisnis melalui platform media sosial juga digunakan oleh pengguna Facebook di Indonesia, menurut Head of Emerging Business and SMB Facebook untuk Indonesia dan Filipina, Ferdy Nandes, dari 115 juta pengguna Facebook di Tanah Air, sekitar 62 persen terhubung dengan laman bisnis.
Untuk memfasilitasi mereka yang berbisnis lewat jejaring sosial, Facebook mengembangkan serangkaian alat untuk mendukung para pelaku bisnis, khususnya UMKM, misalnya dengan menyediakan laman atau Page, iklan melalui Facebook Ads hingga pelatihan baik secara online maupun offline.
“Sejalan dengan misi kami, memberi masyarakat Indonesia kemampuan untuk membangun komunitas dan membuat dunia menjadi lebih dekat,” kata Ferdy saat acara Facebook Press Circle di Jakarta, Selasa.
Perangkat-perangkat untuk berbisnis ini dapat digunakan oleh pengguna Facebook di negara manapun, termasuk Indonesia, yang disebut sebagai salah satu pasar penting Facebook.
Pada kesempatan tersebut, Ferdy menyoroti karakter unik dari pengguna Indonesia yang berbelanja melalui Facebook, yang dia sebut berbeda dengan konsumen di negara lain, salah satunya Amerika Serikat.
Umumnya, para UMKM yang berjualan lewat Facebook sudah mencantumkan deskripsi barang termasuk ukuran, warna yang tersedia hingga harga untuk memudahkan calon pembeli mengenali produk.
Di negara lain, konsumen sering kali langsung berbelanja begitu melihat barang yang mereka cari. Sementara di Indonesia, konsumen menyukai untuk bertanya terlebih dulu ke penjual, baik melalui obrolan lewat Messenger atau pesan singkat lainnya.
Umumnya, yang mereka tanyakan seputar ketersediaan barang dan varian warna yang diberikan, meski pun penjual sudah menjelaskannya di foto yang diunggah.
“Di Indonesia, mereka suka bertanya. Misalnya, ada kerudung tertulis tersedia warna biru dan merah. Konsumen suka bertanya, apa ada yang warna kuning,” kata Ferdy.