Magelang (Antaranews Jateng) - Sebagian umat Islam Kota Magelang, Jawa Tengah, melaksanakan shalat Idul Adha 1439 Hijriah di halaman Rumah Sakit Islam Magelang, Selasa.

Pelaksanaan shalat Idul Adha dengan imam dan khatib Solichin yang juga sebagai Ketua Yayasan Kesejahteraan Islam Kota Magelang.

Solichin mengatakan alasan pelaksanaan shalat Idul Adha di lingkungan RSI Magelang dilaksanakan hari ini karena sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW, pelaksanaan shalat Idul Adha dapat dilaksanakan setelah para jamaah haji selesai melakukan wukuf di Padang Arafah yang dilakukan pada 9 Dzulhijah.

"Para jamaah haji yang sedang menjalankan rukun Islam kelima di Tanah Suci, mereka telah melaksanakan Wukuf di Padang Arafah, kemarin waktu Arab," katanya.

Ia mengatakan pelaksanaan shalat Idul Adha ini juga dalam rangka mematuhi perintah hukum yang ada seperti diperbolehkan menjalankan salat Idul Adha setelah adanya prosesi wukuf.

Namun, katanya, pada pelaksanaan salat Idul Adha ini tidak dilanjutkan penyembelihan hewan kurban. Rencana pemotongan hewan kurban dilaksanakan  Rabu (22/8), bertepatan dengan hari libur nasional, karena untuk melakukan penyembelihan hewan kurban memerlukan banyak orang yang kebetulan merupakan hari libur nasional.

"Selain itu, penyembelihan hewan kurban bisa dilakukan selama tiga hari Tasrih," katanya.

Ia mengatakan pada Hari Raya Idul Adha kali ini pihaknya akan menyembelih tiga ekor sapi dan empat ekor kambing. Hewan kurban tersebut nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang ada di sekitar lingkungan Rumah Sakit Islam di Kampung Sanden, Kelurahan Kramat Selatan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.

Dalam kotbahnya, Solichin mengingatkan tentang agungnya ikatan pernikahan dan berharap agar para suami untuk berlaku amanah terhadap isrtinya.

Selain itu, dia juga mengingatkan para istri untuk tidak membawa orang lain ke dalam rumah yang tidak diridhai oleh suaminya.

"Namun sayang,  di era digital seperti saat ini,  sering dijumpai para istri membawa ke ruang  pribadinya, lelaki yang bukan muhrimnya, yakni melakukan chatting  melalui media sosial dengan laki-laki yang bukan muhrimnya," katanya. 
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024