Subang (Antaranews Jateng) - Pebalap Indonesia perkasa di trek downhill Khe Bun Hill, Subang, pada Senin dengan berhasil mengamankan dua medali emas dan satu perunggu di balap sepeda downhill Asian Games 2018.
Emas pertama disumbangkan oleh pebalap downhill putri Tiara Andini Prastika , Sementara emas lainnya disumbangkan oleh Khoiful Mukhib di nomor downhill putra.
Tiara menyelesaikan trek dowhnill sepanjang 1,6 km tersebut dengan catatan waktu 2 menit 33,056 detik, disusul oleh pebalap putri Thailand Vipavee Deekaballes dengan catatan waktu 2 menit 42,654 detik, atau selisih 9,598 detik, yang berhak mendapatkan medali perak.
Nining Purwaningsih menyumbang medali perunggu di nomor downhill putri setelah kalah tipis dari Deekaballes dengan waktu 2 menit 42,664 detik.
"Ini adalah medali emas Asian Games pertama saya. Yang jelas saya merasa senang, terbayar sudah hasil latihan saya," kata Tiara usai perlombaan.
Tiara mempersembahkan medali emas tersebut terutama buat kedua orang tuanya, kemudian rekan-rekan dan teman-teman, tim pelatih, dan khususnya kepada masyarakat Indonesia yang sudah ikut mendukung dan mendoakan keberhasilannya.
"Saya ingin atlet yang junior lebih terpacu untuk naik dan lebih semangat, sebagai regenerasi juga. Saya ingin mengingatkan kepada yang junior, ayo semangat latihan dan harus bisa mengejar yang seniornya," kata Tiara.
Pebalap sepeda Indonesia Tiara Andini Prastika memamerkan medali emasnya setelah memenangi balap sepeda disiplin downhill putri Asian Games 2018 di Khe Bun Hill, Subang, Jawa Barat, Senin (20/8). (ANTARA/Aditya E.S. Wicaksono)
Lawan Tiara dari Thailand, Deekaballes, mengakui trek Khe Bun Hill di Subang tersebut cukup berat.
"Dan kami hanya latihan selama tiga jam, mulai dari kemarin (Minggu)," kata Deekaballes.
"Tapi saya cukup bangga dengan medali perak ini... Kerja bagus buat Indonesia, dan selamat," kata Dia.
Sementara itu, Khoiful Mukhib, yang mendapat emas di downhill putra, menyelesaikan balapan dengan waktu 2 menit 16,687 detik mengungguli pebalap unggulan lainya dari Chinese Taipe Shengshan Chian, yang finis lebih lambat 1,497 detik dari catatan waktu Mukhib.
Sedangkan medali perunggu disiplin downhill putra diraih pebalap Thailand Seubsakun Sukchanya dengan waktu 2 menit 18,449 detik.
"Latihan keras kemarin-kemarin terbayarkan dengan hasil ini," kata Mukhib yang bangga dengan emas pertamanya di ajang Asian Games tersebut.
Pebalap sepeda Indonesia Khoiful Mukhib memamerkan medali emasnya setelah memenangi balap sepeda disiplin downhill putra Asian Games 2018 di Khe Bun Hill, Subang, Jawa Barat, Senin (20/8) (Aditya E.S. Wicaksono)
"Terima kasih pertama untuk negara, pelatih sama istri dan anak saya yang masih di kandungan," kata pebalap berusia 27 tahun itu.
Pebalap Chinese Taipei Shengshan Chiang yang finis kedua mengaku senang dengan karakter trek Khe Bun Hill.
"Treknya memiliki lintasan yang sempit dan semakin sempit, dan berdebu, tapi cukup menyenangkan. Di sesi tengah, ini mirip trek kelas kejuaraan dunia," kata Chiang.
Sementara itu, pebalap timnas Indonesia lainnya, Popo Ariyo Sejati, sebenarnya meraih catatan waktu terbaik dalam "seeding run", namun naas Pebalap sepeda asal kota Malang tersebut mengalami kecelakaan ketika turun di "final run" dan tidak finis.
Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari mengatakan hasil dua emas dan satu perunggu tersebut merupakan awal yang baik bagi timnas sepeda Indonesia sebagia tuan rumah ajang Asian Games 2018.
"Ini pembukaan yang baik.... tapi kita masih jauh dari finis. Mudah-mudahan ini menjadi semangat dan akan memberikan motivasi kepada atlet yang lain," kata Okto.
Okto beserta Mukhib, Tiara dan Nining pun mendapatkan telepon dari Presiden Joko Widodo yang memberi ucapan selamat atas prestasi mereka meraih medali emas dan perunggu di nomor downhill ini.
Emas pertama disumbangkan oleh pebalap downhill putri Tiara Andini Prastika , Sementara emas lainnya disumbangkan oleh Khoiful Mukhib di nomor downhill putra.
Tiara menyelesaikan trek dowhnill sepanjang 1,6 km tersebut dengan catatan waktu 2 menit 33,056 detik, disusul oleh pebalap putri Thailand Vipavee Deekaballes dengan catatan waktu 2 menit 42,654 detik, atau selisih 9,598 detik, yang berhak mendapatkan medali perak.
Nining Purwaningsih menyumbang medali perunggu di nomor downhill putri setelah kalah tipis dari Deekaballes dengan waktu 2 menit 42,664 detik.
"Ini adalah medali emas Asian Games pertama saya. Yang jelas saya merasa senang, terbayar sudah hasil latihan saya," kata Tiara usai perlombaan.
Tiara mempersembahkan medali emas tersebut terutama buat kedua orang tuanya, kemudian rekan-rekan dan teman-teman, tim pelatih, dan khususnya kepada masyarakat Indonesia yang sudah ikut mendukung dan mendoakan keberhasilannya.
"Saya ingin atlet yang junior lebih terpacu untuk naik dan lebih semangat, sebagai regenerasi juga. Saya ingin mengingatkan kepada yang junior, ayo semangat latihan dan harus bisa mengejar yang seniornya," kata Tiara.
Lawan Tiara dari Thailand, Deekaballes, mengakui trek Khe Bun Hill di Subang tersebut cukup berat.
"Dan kami hanya latihan selama tiga jam, mulai dari kemarin (Minggu)," kata Deekaballes.
"Tapi saya cukup bangga dengan medali perak ini... Kerja bagus buat Indonesia, dan selamat," kata Dia.
Sementara itu, Khoiful Mukhib, yang mendapat emas di downhill putra, menyelesaikan balapan dengan waktu 2 menit 16,687 detik mengungguli pebalap unggulan lainya dari Chinese Taipe Shengshan Chian, yang finis lebih lambat 1,497 detik dari catatan waktu Mukhib.
Sedangkan medali perunggu disiplin downhill putra diraih pebalap Thailand Seubsakun Sukchanya dengan waktu 2 menit 18,449 detik.
"Latihan keras kemarin-kemarin terbayarkan dengan hasil ini," kata Mukhib yang bangga dengan emas pertamanya di ajang Asian Games tersebut.
"Terima kasih pertama untuk negara, pelatih sama istri dan anak saya yang masih di kandungan," kata pebalap berusia 27 tahun itu.
Pebalap Chinese Taipei Shengshan Chiang yang finis kedua mengaku senang dengan karakter trek Khe Bun Hill.
"Treknya memiliki lintasan yang sempit dan semakin sempit, dan berdebu, tapi cukup menyenangkan. Di sesi tengah, ini mirip trek kelas kejuaraan dunia," kata Chiang.
Sementara itu, pebalap timnas Indonesia lainnya, Popo Ariyo Sejati, sebenarnya meraih catatan waktu terbaik dalam "seeding run", namun naas Pebalap sepeda asal kota Malang tersebut mengalami kecelakaan ketika turun di "final run" dan tidak finis.
Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari mengatakan hasil dua emas dan satu perunggu tersebut merupakan awal yang baik bagi timnas sepeda Indonesia sebagia tuan rumah ajang Asian Games 2018.
"Ini pembukaan yang baik.... tapi kita masih jauh dari finis. Mudah-mudahan ini menjadi semangat dan akan memberikan motivasi kepada atlet yang lain," kata Okto.
Okto beserta Mukhib, Tiara dan Nining pun mendapatkan telepon dari Presiden Joko Widodo yang memberi ucapan selamat atas prestasi mereka meraih medali emas dan perunggu di nomor downhill ini.