Semarang (Antaranews Jateng) - Analis politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Teguh Yuwono menilai menjaga situasi kondusif pemilu sebagai pesta demokrasi jangan hanya sebatas tataran atas.

       "Semua harus punya komitmen untuk menjaga situasi agar kondusif, tidak hanya di tataran pemerintahan atau partai politik saja," kata Teguh saat menjadi pembicara dalam diskusi publik bertema "Pemilu 2019 Tanpa Isu SARA, Black Campaign, dan Hate Speech", di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah di Semarang, Senin.

        Ia menyebut pentingnya pendidikan politik di seluruh tataran.

       "Secara logika, elite memang bisa duduk adem ayem bersama tetapi logika massa bagaimana?"

        Ia juga meminta partai politik membuka diri untuk menerima kritik yang berguna bagi perkembangan partai itu sendiri, termasuk dampak positif bagi masyarakat.

        Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah Joko Purnomo menuturkan peran pedia sosial dan media massa yang harus dimaksimalkan untuk optimalisasi pendidikan politik.

       Joko menyebut media sosial sering digunakan sebagai sarana kampanye dengan konten-konten negatif.

       Sementara itu, media arus utama, kata dia, juga terkadang bombastis dalam memasang judul.

      Sekretaris DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sriyanto Saputro optimistis provinsi ini akan tetap kondusif selama gelaran pemilu.
     
 Sriyanto Saputro menyoroti pendidikan politik yang dilakukan oleh internal partai politik.

       "Pendidikan politik kami lakukan, termasuk di internal. Misalnya, pengetahuan tentang media sosial dan Undang-ndang ITE yang bisa berkonsekuensi pidana," kata anggota DPRD Jawa Tengah ini.

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024