Klaten (Antaranews Jateng) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah akan menyelenggarakan acara Peluncuran Gamelan Plaosan sebagai bentuk dari dukungan terwujudnya pelestarian cagar budaya melalui strategi aktualisasi nilai penting cagar budaya.
"Cagar budaya pada hakekatnya adalah 'Jembatan Antara Masa Lalu Dengan Masa Sekarang', di mana cagar budaya harus dimaknai sebagai sumber daya yang tidak ternilai," kata Ketua Unit Candi Plaosan sekaligus Koordinator Tim Pelaksana Kegiatan Aktualisasi Nilai Cagar Budaya Melalui Gamelan Plaosan Wiwing Wimbo Widayanti di Klaten, Senin.
Menurut Wiwing Wimbo Widayanti, nilai penting artinya masyarakat saat ini mau dan mampu mengungkapkan informasi dari aspek-aspek yang terkandung di dalamnya.
"Sepanjang riwayat keberadaan lembaga purbakala hingga sekarang khususnya Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, telah banyak upaya penggalian nilai penting cagar budaya yang di antaranya terdapat di wilayah Prambanan, Kabupaten Klaten," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, hal tersebut akan sia-sia jika tidak dapat dikelola untuk menghasilkan manfaat bagi meningkatnya upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya.
"Oleh karena itu, kami merasa perlu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menginspirasi, mendorong, dan memacu semangat menggali nilai-nilai cagar budaya," katanya.
Nilai-nilai cagar budaya, kata Wiwing Wimbo Widayanti, harus diaktualisasikan dengan tujuan bahwa pelestarian cagar budaya tidaklah statis, melainkan dinamis.
"Artinya hasil yang telah diupayakan, misalnya melalui pemugaran dan pemeliharaan dapat ditindaklanjuti dengan pemanfaatan yang berdampak langsung bagi meningkatnya kesejahteraan masyarakat," katanya.
Selain itu, dikatakannya, tujuan lain adalah meningkatkan peran serta masyarakat yang ada di lingkungan sekitar cagar budaya, serta pemangku kepentingan dalam perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya.
"Diharapkan melalui kegiatan-kegiatan aktualisasi dapat tercipta pemahaman bahwa nilai-nilai cagar budaya tidak berisi hal-hal yang abstrak atau filosofis, tetapi benar-benar dapat diaktualisasikan untuk kepentingan dan kemanfaatan bagi masyarakat di masa sekarang," kata Wiwing Wimbo Widayanti.
Kegiatan tersebut juga merupakan partisipasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah terhadap Indonesia Gamelan Festival yang sedang berlangsung di Kota Surakarta dalam platform Indonesiana yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Cagar budaya pada hakekatnya adalah 'Jembatan Antara Masa Lalu Dengan Masa Sekarang', di mana cagar budaya harus dimaknai sebagai sumber daya yang tidak ternilai," kata Ketua Unit Candi Plaosan sekaligus Koordinator Tim Pelaksana Kegiatan Aktualisasi Nilai Cagar Budaya Melalui Gamelan Plaosan Wiwing Wimbo Widayanti di Klaten, Senin.
Menurut Wiwing Wimbo Widayanti, nilai penting artinya masyarakat saat ini mau dan mampu mengungkapkan informasi dari aspek-aspek yang terkandung di dalamnya.
"Sepanjang riwayat keberadaan lembaga purbakala hingga sekarang khususnya Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, telah banyak upaya penggalian nilai penting cagar budaya yang di antaranya terdapat di wilayah Prambanan, Kabupaten Klaten," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, hal tersebut akan sia-sia jika tidak dapat dikelola untuk menghasilkan manfaat bagi meningkatnya upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya.
"Oleh karena itu, kami merasa perlu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menginspirasi, mendorong, dan memacu semangat menggali nilai-nilai cagar budaya," katanya.
Nilai-nilai cagar budaya, kata Wiwing Wimbo Widayanti, harus diaktualisasikan dengan tujuan bahwa pelestarian cagar budaya tidaklah statis, melainkan dinamis.
"Artinya hasil yang telah diupayakan, misalnya melalui pemugaran dan pemeliharaan dapat ditindaklanjuti dengan pemanfaatan yang berdampak langsung bagi meningkatnya kesejahteraan masyarakat," katanya.
Selain itu, dikatakannya, tujuan lain adalah meningkatkan peran serta masyarakat yang ada di lingkungan sekitar cagar budaya, serta pemangku kepentingan dalam perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya.
"Diharapkan melalui kegiatan-kegiatan aktualisasi dapat tercipta pemahaman bahwa nilai-nilai cagar budaya tidak berisi hal-hal yang abstrak atau filosofis, tetapi benar-benar dapat diaktualisasikan untuk kepentingan dan kemanfaatan bagi masyarakat di masa sekarang," kata Wiwing Wimbo Widayanti.
Kegiatan tersebut juga merupakan partisipasi Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah terhadap Indonesia Gamelan Festival yang sedang berlangsung di Kota Surakarta dalam platform Indonesiana yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.