Solo (Antaranews Jateng) - Merek ponsel keluaran Finlandia Nokia siap merebut pasar telepon seluler (ponsel) dalam negeri seiring dengan potensialnya pasar di Indonesia.
"Memang tidak mudah. Kalau dahulu 'kan hanya dikuasai oleh tiga merek. Saat ini produsennya belasan tetapi kuenya sama," kata Marketing Head Nokia Indonesia Miranda Vania Warokka di sela peluncuran Nokia 1 dan Android Oreo di Solo, Senin.
Nokia saat ini tengah membidik pasar dari kalangan milenial melalui produk Nokia 1. Selain meluncurkan ponsel dengan sistem Go Edition pertama di Indonesia, produk tersebut juga dibandrol dengan harga Rp999 ribu.
"Saya cukup percaya diri dengan produk ini. Bahkan, untuk segmentasi pasar Nokia yang sasar, selain milenial adalah Nokia antusias, yaitu orang-orang yang memakai Nokia pada masa lalu dan yang mungkin belum tahu saat ini Nokia sudah menelurkan ponsel dengan sistem android," kata Miranda Vania Warokka.
Melalui produk tersebut, Nokia ingin membuktikan bahwa ponsel dengan harga terjangkau bukan berarti kinerjanya turun.
Sementara itu, Trainer Lead HMD Global yang merupakan produsen ponsel Nokia Irvan Ridha Hasibuan mengatakan bahwa Nokia 1 merupakan ponsel pertama di lndonesia yang dilengkapi Android OreoTM (Go Edition).
Irvan Ridha Hasibuan mengatakan dengan sistem tersebut, Nokia 1 memberikan pengalaman baru karena aplikasinya dirancang untuk berjalan lebih cepat dan mengonsumsi data lebih ringan daripada android biasa.
"Pada ponsel tersebut tidak ada aplikasi bawaan atau yang sudah terinstal secara otomatis. Kalau selama ini 'kan ada beberapa ponsel yang sudah melengkapi dengan beberapa aplikasi. Jadi, sudah terisi secara otomatis," kata Irvan Ridha Hasibuan.
Menurut Irvan Ridha Hasibuan, hal itu merugikan konsumen mengingat RAM sudah terisi aplikasi yang belum tentu digunakan oleh si konsumen.
"Selain itu, Nokia juga tidak butuh antivirus dan antimalware karena Nokia menjamin keamanan. Adapun malware adalah kejahatan kriminal di dunia maya, mengambil data, mengonsumsi paket data kita, menghabiskan baterai, bisa menaruh GPS jadi tahu lokasi kita di mana," kata Irvan Ridha Hasibuan.
"Memang tidak mudah. Kalau dahulu 'kan hanya dikuasai oleh tiga merek. Saat ini produsennya belasan tetapi kuenya sama," kata Marketing Head Nokia Indonesia Miranda Vania Warokka di sela peluncuran Nokia 1 dan Android Oreo di Solo, Senin.
Nokia saat ini tengah membidik pasar dari kalangan milenial melalui produk Nokia 1. Selain meluncurkan ponsel dengan sistem Go Edition pertama di Indonesia, produk tersebut juga dibandrol dengan harga Rp999 ribu.
"Saya cukup percaya diri dengan produk ini. Bahkan, untuk segmentasi pasar Nokia yang sasar, selain milenial adalah Nokia antusias, yaitu orang-orang yang memakai Nokia pada masa lalu dan yang mungkin belum tahu saat ini Nokia sudah menelurkan ponsel dengan sistem android," kata Miranda Vania Warokka.
Melalui produk tersebut, Nokia ingin membuktikan bahwa ponsel dengan harga terjangkau bukan berarti kinerjanya turun.
Sementara itu, Trainer Lead HMD Global yang merupakan produsen ponsel Nokia Irvan Ridha Hasibuan mengatakan bahwa Nokia 1 merupakan ponsel pertama di lndonesia yang dilengkapi Android OreoTM (Go Edition).
Irvan Ridha Hasibuan mengatakan dengan sistem tersebut, Nokia 1 memberikan pengalaman baru karena aplikasinya dirancang untuk berjalan lebih cepat dan mengonsumsi data lebih ringan daripada android biasa.
"Pada ponsel tersebut tidak ada aplikasi bawaan atau yang sudah terinstal secara otomatis. Kalau selama ini 'kan ada beberapa ponsel yang sudah melengkapi dengan beberapa aplikasi. Jadi, sudah terisi secara otomatis," kata Irvan Ridha Hasibuan.
Menurut Irvan Ridha Hasibuan, hal itu merugikan konsumen mengingat RAM sudah terisi aplikasi yang belum tentu digunakan oleh si konsumen.
"Selain itu, Nokia juga tidak butuh antivirus dan antimalware karena Nokia menjamin keamanan. Adapun malware adalah kejahatan kriminal di dunia maya, mengambil data, mengonsumsi paket data kita, menghabiskan baterai, bisa menaruh GPS jadi tahu lokasi kita di mana," kata Irvan Ridha Hasibuan.