Purwokerto (Antaranews Jateng) - Mahasiswa sangat perlu memahami materi ke-banksentral-an karena menjadi salah satu bagian dari modul kuliah yang berkaitan dengan moneter dan perbankan, kata Detasir Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Andi Reina Sari.

"Pada saat ngomong moneter, enggak ada lagi selain BI (Bank Indonesia)," katanya usai memberi materi dalam kegiatan Bank Indonesia Mengajar di Kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin.

Oleh karena itu, pihaknya dalam kegiatan tersebut menyosialisasikan tentang tugas dan peran Bank Indonesia.

Ia mengakui jika selama ini masih banyak mahasiswa Fakultas Ekonomi yang belum memahami tugas dan peran Bank Indonesia.

"Bahkan mungkin enggak bisa membedakan Bank Indonesia dengan bank-bank yang lain, disangkanya sama. Padahal, peran kami berbeda sehingga menjadi tugas kami untuk menyampaikan ke berbagai pihak," katanya.

Selain itu, pihaknya juga menyampaikan berbagai produk Bank Indonesia serta mendukung perguruan tinggi dalam pemanfaatan data yang ada di bank sentral tersebut untuk keperluan riset atau penelitian.

Terkait dengan Bank Indonesia Mengajar, Reina mengatakan kegiatan tersebut digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-65 Bank Indonesia dan HUT Ke-73 Republik Indonesia serta menyambut Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang.

"Kegiatan ini digelar di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia dalam periode bulan Juli hingga akhir Agustus," jelasnya.

Sementara saat memberi materi dalam kegiatan Bank Indonesia Mengajar, Reina memaparkan berbagai tugas dan peran Bank Indonesia, salah satunya yang berkaitan dengan masalah inflasi.

Menurut dia, makin tinggi inflasi maka uang tidak akan ada harganya karena dapat menurunkan daya beli masyarakat, meningkatkan kesenjangan pendapatan, menurunkan daya saing, dan menghambat investasi produktif.

Oleh karena itu, kata dia, upaya untuk menjaga inflasi sangat penting dilakukan demi memberikan kepastian kepada dunia usaha, menjaga daya beli masyarakat, dan menjaga daya saing.

"Empat langkah utama untuk menurunkan inflasi, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," katanya.

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024