Kehadiran penerbangan AirAsia ke Silangit menambah wisatawan

Jumat, 3 Agustus 2018 14:51 WIB

Jakarta (Antaranews Jateng) - Kepala Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BODT), Arie Prasetyo, menyambut positif kehadiran penerbangan reguler dari maskapai AirAsia dengan rute Kuala Lumpur International Airport (KLIA) Malaysia menuju Bandara Internasional Silangit, Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, yang baru saja diresmikan di Jakarta, Kamis.

Pasalnya, Arie saat ditemui di Bandara Silangit, Kamis, menyebut bahwa saat ini sekira 50 persen dari wisatawan asing yang bertandang ke Danau Toba berasal dari Malaysia dan jumlah itu diyakini akan bertambah dengan kehadiran penerbangan reguler AirAsia ke Silangit empat kali dalam sepekan.

"Dihitung saja mereka pakai AirBus 320 kali 180 seat, asumsikan okupansi 80 persen. Kita cukup antusias dengan pasar Malaysia karena saat ini 50 persen dari turis di Danau Toba itu orang Malaysia," kata Arie.

Oleh karena itu, guna menunjang lebih jauh kenyamanan turis Malaysia di kawasan Danau Toba, perlu perhatian serius untuk beberapa aspek, misalnya ketersediaan kuliner halal serta fasilitas ibadah di hotel-hotel.

"Makanya kita bicara mengenai halal food, itu critical ya, cuma hanya perlu certified saja, karena selama ini mereka tidak berani pasang label halal, saya lihat satu itu sudah pasang bagus. Makanannya oke, acceptable buat mereka. Harganya ditulis juga, jadi no surprise tiba-tiba bill berapa," katanya.

"Hotel-hotel juga kita ingatkan untuk pasang arah kiblat di kamarnya, mungkin kalau berkenan juga bisa sediakan sajadah. Jadi itu hal-hal kecil tapi kalau dilakukan menambah kenyamanan," ujar Arie menambahkan.

Baca juga: CEO AirAsia terpincut keindahan Danau Toba

Baca juga: Luhut: AirAsia terbangi Silangit empat kali seminggu

Lebih jauh lagi, kehadiran penerbangan reguler AirAsia KLIA-Silangit diyakini akan menimbulkan dampak lebih jauh dalam hal fasilitas-fasilitas pariwisata di kawasan Danau Toba.

"Kita yakin dengan adanya penerbangan ini nanti mungkin dari Jakarta dan Bandung akan menyambut ini. Dengan demand ini kan sebetulnya opportunity akan lahir," katanya.

Arie menyebutkan akan ada penerbangan reguler lain dari Malaysia menuju Silangit yang diselenggarakan oleh Malindo Air, dengan keberangkatan dari Bandara Sultan Abdul Aziz Shah, Subang Jaya. Selain itu ada juga maskapai dari grup Lion Air yang tengah membicarakan rencana membuka rute penerbangan reguler menuju Silangit dari Singapura.

Selain itu Arie meyakini akan ada banyak kemunculan investasi dari masyarakat terhadap fasilitas pariwisata di kawasan Danau Toba bersamaan dengan kehadiran penerbangan-penerbangan reguler. 

"Kita bicara investasi bukan hotel bintang lima 300 kamar, tapi orang tergerak untuk mau buat homestay misalnya," katanya.

"Atau bisa juga ada yang tergerak buat bikin cafe atau apa yang belum ada di Toba, semisal makanan western, karena kan tidak mungkin turis asing setiap hari makan nasi terus. Nah diharapkan anak-anak muda yang ada di luar negeri ketika mereka pulang bikin sesuatu yang internasional tapi taste lokal," pungkasnya.

Pewarta : Gilang Giliarta
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

AirAsia X : Kuching dan Kota Kinabalu hub menarik tarik wisatawan dari Busan

20 February 2023 16:22 Wib, 2023

Penutupan rute Kuala Lumpur-Solo rugikan pariwisata Soloraya

22 January 2018 16:58 Wib, 2018

AirAsia Raih dua Penghargaan di World Travel Awards

03 December 2016 16:24 Wib, 2016

AirAsia Tawarkan 3.000.000 Kursi Promo 2016

13 November 2016 14:27 Wib, 2016

WNA Australia yang Ngamuk di pesawat AirAsia Terancam Dideportasi dan Pidana

30 May 2016 16:03 Wib, 2016
Terpopuler

Etnik jazz, harmoni musik dan suara alam untuk gerakan lestari

HIBURAN - 12 November 2024 15:09 Wib

Pasar Modal Indonesia selenggarakan CMSE 2024

EKONOMI - 10 November 2024 14:24 Wib

Sebanyak 179 guru di Cimahi belajar jurnalistik bersama ANTARA

PERISTIWA - 12 November 2024 11:41 Wib

Fitur "Face Recognition" BPJS Kesehatan mudahkan pasien di RS

EKONOMI - 13 November 2024 14:42 Wib

DPRD Semarang minta evaluasi pengelolaan Trans Semarang

EKONOMI - 14 November 2024 20:56 Wib