Kudus (Antaranews Jateng) - Bupati Kudus Musthofa melantik 15 pejabat tingkat eleson II, III, dan IV yang sekaligus sebagai pelantikan terakhir kalinya karena masa jabatannya sebagai kepala daerah segera berakhir, Rabu.
Bupati Kudus Musthofa ditemui usai pelantikan itu di Kudus, Rabu, pelantikan terhadap mereka melalui proses panjang dan rumit, serta menjadi pengalaman selama 10 tahun menjadi bupati setempat.
Dengan tahapan seperti itu, dia tidak menginginkan ada kesalahan dalam setiap tahapan yang dilalui.
Terkait dengan tahapan panjang tersebut, dirinya memang minta dibacakan saat pelantikan agar publik mengetahui bahwa hal itu sebagai bentuk transparansi dan tidak ada penilaian secara sepihak.
"Ketika terjadi salah komunikasi dan salah pengertian lainnya semua pihak mengetahuinya," ujarnya.
Ia mengakui selalu berikhtiar menjadi yang terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Terkait pelantikan pada akhir masa jabatan, kata dia, ketika proses secara birokrasi tidak memakan waktu yang lama, sebenarnya masih menjadi kewenangan secara normatif.
Akan tetapi, lanjut dia, karena ingin sesuai ketentuan undang-undang pilkada bahwa bupati, wali kota, atau gubernur ketika kurang dari enam bulan tidak diperkenankan melantik, namun karena prosesnya sudah berjalan jauh sebelum enam bulan dan realisasinya saat enam bulan ini, maka semua tahapan diikutinya.
Ia mencatat 28 item tahapan yang harus dilalui dan proses itu semua sudah dilalui dengan baik.
"Mudah-mudahan pejabat yang dilantik memiliki kesadaran tinggi bahwa jabatan yang diemban merupakan amanah yang harus dijaga dengan baik," ujarnya.
Selain itu, kata dia, kekuasaan muncul dari rakyat, maka harus bersedia melayani rakyat dengan sungguh-sungguh.
Ia mengatakan seorang pemimpin bukan juragan atau komandan. Pemimpin harus menjadi teladan bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam`ani Intakoris yang baru dilantik mengaku siap menyesuaikan dengan jabatan yang baru.
"Saya juga akan bergerak cepat dan siap menjaga integritas dan profesionalisme sebagai aparatur sipil negara," ujarnya.
Pelayanan terhadap masyarakat, katanya, akan diupayakan berlangsung cepat, tidak bertele-tele.?
Belasan pejabat yang dilantik, selain jabatan tinggi pramata Sekda Kudus, bupati juga melantik Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat yang baru serta Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kudus serta administrator dan pengawas di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
Sebelum pelantikan pejabat eselon II, III dan IV, di Pendopo Kabupaten Kudus pada hari yang sama juga ada pelantikan 34 orang untuk mengisi jabatan funsional tertentu di lingkungan Pemkab Kudus.
Bupati Kudus Musthofa ditemui usai pelantikan itu di Kudus, Rabu, pelantikan terhadap mereka melalui proses panjang dan rumit, serta menjadi pengalaman selama 10 tahun menjadi bupati setempat.
Dengan tahapan seperti itu, dia tidak menginginkan ada kesalahan dalam setiap tahapan yang dilalui.
Terkait dengan tahapan panjang tersebut, dirinya memang minta dibacakan saat pelantikan agar publik mengetahui bahwa hal itu sebagai bentuk transparansi dan tidak ada penilaian secara sepihak.
"Ketika terjadi salah komunikasi dan salah pengertian lainnya semua pihak mengetahuinya," ujarnya.
Ia mengakui selalu berikhtiar menjadi yang terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Terkait pelantikan pada akhir masa jabatan, kata dia, ketika proses secara birokrasi tidak memakan waktu yang lama, sebenarnya masih menjadi kewenangan secara normatif.
Akan tetapi, lanjut dia, karena ingin sesuai ketentuan undang-undang pilkada bahwa bupati, wali kota, atau gubernur ketika kurang dari enam bulan tidak diperkenankan melantik, namun karena prosesnya sudah berjalan jauh sebelum enam bulan dan realisasinya saat enam bulan ini, maka semua tahapan diikutinya.
Ia mencatat 28 item tahapan yang harus dilalui dan proses itu semua sudah dilalui dengan baik.
"Mudah-mudahan pejabat yang dilantik memiliki kesadaran tinggi bahwa jabatan yang diemban merupakan amanah yang harus dijaga dengan baik," ujarnya.
Selain itu, kata dia, kekuasaan muncul dari rakyat, maka harus bersedia melayani rakyat dengan sungguh-sungguh.
Ia mengatakan seorang pemimpin bukan juragan atau komandan. Pemimpin harus menjadi teladan bagi lingkungan maupun masyarakat sekitar.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam`ani Intakoris yang baru dilantik mengaku siap menyesuaikan dengan jabatan yang baru.
"Saya juga akan bergerak cepat dan siap menjaga integritas dan profesionalisme sebagai aparatur sipil negara," ujarnya.
Pelayanan terhadap masyarakat, katanya, akan diupayakan berlangsung cepat, tidak bertele-tele.?
Belasan pejabat yang dilantik, selain jabatan tinggi pramata Sekda Kudus, bupati juga melantik Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat yang baru serta Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup Kudus serta administrator dan pengawas di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD).
Sebelum pelantikan pejabat eselon II, III dan IV, di Pendopo Kabupaten Kudus pada hari yang sama juga ada pelantikan 34 orang untuk mengisi jabatan funsional tertentu di lingkungan Pemkab Kudus.