Solo (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Surakarta akan memfasilitasi kendaraan roda tiga kepada tukang tambal ban untuk mempermudah usaha dan agar lingkungan lebih bersih.
"Saat ini saya sedangkan buatkan prototype kendaraan roda tiga untuk yang bekerja sebagai tukang tambal ban," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo pada acara pembukaan dealer kendaraan roda tiga Nozomi di Solo, Sabtu.
Pada pembuatan prototype tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Nozomi. Terkait program tersebut, pihaknya akan mencari anggaran untuk pengadaan kendaraan roda tiga untuk tukang tambal ban.
"Saya sudah diberi kunci oleh Nozomi, artinya sudah jadi (sepakat). Saya juga sudah sampaikan ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah (DPPKAD). Saya juga akan cek dulu jumlah pekerja tambal ban di Solo," katanya.
Nantinya, ia juga akan melakukan pendataan sendiri terkait tukang tambal ban yang bisa memperoleh fasilitas tersebut.
"Di sudut-sudut tertentu ada, saya sudah hafal. Saya akan pilih mereka yang benar-benar hidup dari pekerjaan tersebut," katanya.
Dari hasil pembicaraan dari pihak Nozomi, untuk 100 unit kendaraan Pemkot Surakarta harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp3 miliar.
"Nantinya akan kami lakukan secara bertahap, misalnya di tahun pertama sekian unit dulu," katanya.
Ia mengatakan nantinya para penerima bantuan kendaraan tersebut hanya akan diberikan hak pinjam pakai. Dengan demikian, mereka tidak boleh menjual kendaraan tersebut.
"Untuk tahap awal saya akan serahkan pada saat upacara 17 Agustus. Pada prinsipnya saya ingin memerdekakan tambal ban dari kejaran Satpol PP dan gerutuan masyarakat yang lahannya digunakan untuk usaha tambal ban," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Nozomi Otomotif Indonesia Cindy Leo mengatakan visi misi diciptakannya kendaraan roda tiga tersebut adalah untuk mengembangkan efektivitas dan produktivitas UKM di Indonesia.
"Selama ini usaha kan kendalanya adalah infrastruktur dan distribusi, ini bisa dibantu oleh keberadaan roda tiga. Dari sisi harga juga hanya seperenam dari harga kendaraan roda empat," katanya.
Ia mengatakan UKM menjadi salah satu segmentasi pasar utama mengingat perkembangannya dari tahun ke tahun yang cukup signifikan. Berdasarkan data, dikatakannya, jika pada tahun 2010 jumlah UKM sebanyak 54,1 juta UKM, pada tahun 2017 meningkat menjadi 59 juta UKM.
Sementara itu, Pimpinan PT Livian Makmur Sejahtera David Budiman yang merupakan dealer resmi kendaraan Nozomi mengatakan untuk memenuhi kebutuhan Pemkot Surakarta, pada kapasitas awal akan membuat 1 unit dalam waktu 1 bulan.
"Ini kan masih dalam proses penelitian, sifatnya masih tambal sulam. Kalau semua oke, maka dalam dua minggunya kami akan buat 1 unit," katanya.
Untuk harga, dikatakannya, kendaraan roda tiga standar dibandrol dengan harga Rp21,2 juta-Rp30 jutaan.
Ia mengatakan untuk target pasar tidak hanya menyasar ke konsumen besar tetapi juga menyasar ritel yang memerlukan alat transportasi untuk memperlancar usahanya.
"Saat ini saya sedangkan buatkan prototype kendaraan roda tiga untuk yang bekerja sebagai tukang tambal ban," kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo pada acara pembukaan dealer kendaraan roda tiga Nozomi di Solo, Sabtu.
Pada pembuatan prototype tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Nozomi. Terkait program tersebut, pihaknya akan mencari anggaran untuk pengadaan kendaraan roda tiga untuk tukang tambal ban.
"Saya sudah diberi kunci oleh Nozomi, artinya sudah jadi (sepakat). Saya juga sudah sampaikan ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Aset Daerah (DPPKAD). Saya juga akan cek dulu jumlah pekerja tambal ban di Solo," katanya.
Nantinya, ia juga akan melakukan pendataan sendiri terkait tukang tambal ban yang bisa memperoleh fasilitas tersebut.
"Di sudut-sudut tertentu ada, saya sudah hafal. Saya akan pilih mereka yang benar-benar hidup dari pekerjaan tersebut," katanya.
Dari hasil pembicaraan dari pihak Nozomi, untuk 100 unit kendaraan Pemkot Surakarta harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp3 miliar.
"Nantinya akan kami lakukan secara bertahap, misalnya di tahun pertama sekian unit dulu," katanya.
Ia mengatakan nantinya para penerima bantuan kendaraan tersebut hanya akan diberikan hak pinjam pakai. Dengan demikian, mereka tidak boleh menjual kendaraan tersebut.
"Untuk tahap awal saya akan serahkan pada saat upacara 17 Agustus. Pada prinsipnya saya ingin memerdekakan tambal ban dari kejaran Satpol PP dan gerutuan masyarakat yang lahannya digunakan untuk usaha tambal ban," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur PT Nozomi Otomotif Indonesia Cindy Leo mengatakan visi misi diciptakannya kendaraan roda tiga tersebut adalah untuk mengembangkan efektivitas dan produktivitas UKM di Indonesia.
"Selama ini usaha kan kendalanya adalah infrastruktur dan distribusi, ini bisa dibantu oleh keberadaan roda tiga. Dari sisi harga juga hanya seperenam dari harga kendaraan roda empat," katanya.
Ia mengatakan UKM menjadi salah satu segmentasi pasar utama mengingat perkembangannya dari tahun ke tahun yang cukup signifikan. Berdasarkan data, dikatakannya, jika pada tahun 2010 jumlah UKM sebanyak 54,1 juta UKM, pada tahun 2017 meningkat menjadi 59 juta UKM.
Sementara itu, Pimpinan PT Livian Makmur Sejahtera David Budiman yang merupakan dealer resmi kendaraan Nozomi mengatakan untuk memenuhi kebutuhan Pemkot Surakarta, pada kapasitas awal akan membuat 1 unit dalam waktu 1 bulan.
"Ini kan masih dalam proses penelitian, sifatnya masih tambal sulam. Kalau semua oke, maka dalam dua minggunya kami akan buat 1 unit," katanya.
Untuk harga, dikatakannya, kendaraan roda tiga standar dibandrol dengan harga Rp21,2 juta-Rp30 jutaan.
Ia mengatakan untuk target pasar tidak hanya menyasar ke konsumen besar tetapi juga menyasar ritel yang memerlukan alat transportasi untuk memperlancar usahanya.