Magelang - Sektor pertanian saat ini  dihadapkan pada tantangan menurunnya minat para pemuda untuk bekerja pada sektor  pertanian. Pemuda di pedesaan  lebih memilih bekerja pada sektor informal di perkotaan, meskipun keterampilan yang dimiliki tidak memadai. 

Kondisi ini menyebabkan mengalirnya arus tenaga kerja perdesaan ke perkotaan. Sarjana pertanian pun sedikit yang memilih untuk bekerja di sektor pertanian.  

Mereka banyak yang memilih bekerja di luar sektor pertanian. Rendahnya jumlah tenaga kerja terdidik yang bekerja di sektor pertanian dan dengan semakin terbukanya akses khususnya pendidikan sarjana pertanian, maka pemberian bekal kepada peserta didik dalam aspek teoritis maupun praktis secara proporsional penting dilakukan. 

Pendekatan teoritis atau konseptual kepada peserta didik untuk memberikan kesempatan mengembangkan daya nalar dan analisisnya memecahkan permasalahan atas fenomena yang ada. 

Pandangan praktis memberikan kemampuan kepada peserta didik untuk mengimplementasikan hasil daya nalar dan analisisnya secara riil dengan melakukan sesuatu yang nyata dan dirasakan masyarakat sekitarnya.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut, menurut Penanggung Jawab Program Penumbuhan Wirausahawan Muda di Sektor Pertanian (PWMP) Gatot Adi Winarto, S.Pt., M.Si, adalah melalui bimbingan teknis.

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 10 Juli-12Juli 2018 bertempat di STTP Magelang.

Melalui kegiatan ini peserta didik akan bertindak sebagai Agripreneur, diharapkan setelah menjadi tenaga terdidik pertanian akan menjadi pengusaha pertanian, sekaligus menjadi penggerak dan pencipta lapangan kerja di sektor pertanian. 

Penumbuhan wirausahawan muda pertanian terbagi dalam tiga tahap yaitu penyadaran dan penumbuhan, pemandirian, dan pengembangan. 

Tujuan bimtek adalah untuk memberikan acuan bagi para peserta PWMP dalam melaksanakan kegiatan wirausaha dengan output terlaksananya kegiatan bimtek bagi para peserta kegiatan PWMP Tahun 2018 sebanyak 30 alumnus perguruan tinggi dan enam siswa dari SMK  Munadi Ungaran.

Sementara, outcome-nya adalah tersedianya wirausahawan muda pertanian yang kreatif dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan bermanfaat untuk ketahanan pangan lokal di wilayah Jawa Tengah. (sttp/tantyanuar)







 

Pewarta : KSM
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024