Ankara (Antaranews Jateng) - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Selasa memuji langkah bintang sepak bola Jerman berdarah Turki, Mesut Ozil, yang memutuskan mundur dari timnas Der Panzer.
"Tadi malam saya berbicara dengan Mesut. Sikapnya dalam pernyataan itu benar-benar patriotik," kata Erdogan dikutip lembaga penyiaran publik Turki, TRT Haber, dilansir AFP, Selasa.
"Tidak mungkin untuk menerima sikap rasisme semacam ini terhadap seorang pemuda yang menuangkan banyak keringat untuk keberhasilan tim nasional Jerman. Ini tidak bisa ditoleransi," katanya.
Keputusan Ozil berhenti bermain untuk Jerman dan pernyataan yang mengandung kata-kata tegas menyebabkan kegemparan di Jerman.
Gelandang Arsenal itu menjadi sasaran kritik pada Piala Dunia 2018, terutama setelah ia berfoto dengan Erdogan sebelum Piala Dunia yang dinilai sebagai hal kontroversial.
Ozil, pemain kunci Jerman saat memenangkan Piala Dunia 2014, juga mengkritik pimpinan Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), sponsor dan media. Dia menyesalkan sikap presiden DFB Reinhard Grindel yang kurang memberikan dukungan kepadanya.
"Di mata Grindel dan para pendukungnya, saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah imigran ketika kami kalah," kata Ozil.
Tetapi asosiasi itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (23/7) bahwa mereka menolak "gagasan bahwa DFB dikatikan dengan sikap rasisme".
Dalam pernyataannya, Ozil menegaskan tidak sedang membuat pernyataan politik saat berfoto dengan pemimpin Turki sebelum Piala Dunia.
"Saya punya dua hati, satu Jerman dan satu Turki," kata Ozil.
Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul pada Senin mengucapkan selamat kepada Ozil, dengan mengatakan pemain itu telah "mencetak gol paling indah melawan virus fasisme," demikian AFP.
"Tadi malam saya berbicara dengan Mesut. Sikapnya dalam pernyataan itu benar-benar patriotik," kata Erdogan dikutip lembaga penyiaran publik Turki, TRT Haber, dilansir AFP, Selasa.
"Tidak mungkin untuk menerima sikap rasisme semacam ini terhadap seorang pemuda yang menuangkan banyak keringat untuk keberhasilan tim nasional Jerman. Ini tidak bisa ditoleransi," katanya.
Keputusan Ozil berhenti bermain untuk Jerman dan pernyataan yang mengandung kata-kata tegas menyebabkan kegemparan di Jerman.
Gelandang Arsenal itu menjadi sasaran kritik pada Piala Dunia 2018, terutama setelah ia berfoto dengan Erdogan sebelum Piala Dunia yang dinilai sebagai hal kontroversial.
Ozil, pemain kunci Jerman saat memenangkan Piala Dunia 2014, juga mengkritik pimpinan Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), sponsor dan media. Dia menyesalkan sikap presiden DFB Reinhard Grindel yang kurang memberikan dukungan kepadanya.
"Di mata Grindel dan para pendukungnya, saya orang Jerman ketika kami menang, tetapi saya adalah imigran ketika kami kalah," kata Ozil.
Tetapi asosiasi itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (23/7) bahwa mereka menolak "gagasan bahwa DFB dikatikan dengan sikap rasisme".
Dalam pernyataannya, Ozil menegaskan tidak sedang membuat pernyataan politik saat berfoto dengan pemimpin Turki sebelum Piala Dunia.
"Saya punya dua hati, satu Jerman dan satu Turki," kata Ozil.
Menteri Kehakiman Turki Abdulhamit Gul pada Senin mengucapkan selamat kepada Ozil, dengan mengatakan pemain itu telah "mencetak gol paling indah melawan virus fasisme," demikian AFP.