Batang (Antaranews Jateng) - Puluhan hektare lahan tanaman padi di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terserang sundep sehingga kondisi itu mengancam para petani gagal panen karena tanaman mengalami puso.

Sejumlah petani padi di Batang, Kamis, mengatakan bahwa para petani sudah berusaha mengantisipasi serangan hama sundep itu dengan melakukan penyemprotan obat pestisida pada tanaman padi yang baru berumur sekitar satu bulan itu.

"Akan tetapi, upaya yang dilakukan oleh para petani ini gagal karena tanaman padi justru mati. Kami terpaksa menyulami tanaman padi dengan benih tanaman baru, kemudian langsung kita lakukan penyemprotan atau memberikan obat-obatan," kata petani di Gringsing, Lestari.

Menurut dia, seragan sundep tersebut tidak hanya terjadi di wilayahnya saja, tetapi juga sudah meluas ke wilayah kecamatan lain.

Ganasnya serangan sundep itu, kata dia, mengakibatkan daun tanaman padi menguning dan akhirnya mati.

"Sundep itu menyerang tanaman padi hingga pada akarnya. Jujur saja, dengan adanya serangan hama itu, kami harus bekerja dua kali dan menambah biaya tanam," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Batang Migayani Thamrin mengatakan serangan hama tanaman padi yang terjadi di Kecamatan Gringsing belum sampai mempengaruhi produksi padi di daerah setempat turun.

"Serangan sundep pada tanaman padi milik petani di Gringsing hanya masih sebatas ancaman saja dan masih dapat dikendalikan. Tanaman padi yang terserang sundep kini sudah disulami dengan tanaman padi yang baru lagi," katanya.

Ia mengatakan untuk membantu petani padi, Dinas Pertanian memberikan pendampingan penyuluhan secara optimal, bantuan obat pestisida, dan perbaikan irigasi.

"Ancaman serangan sundep belum sampai mempengaruhi produksi padi. Pada 2017, produksi padi mengalami surplus 40 ribu ton sehingga kami memperkirakan pada 2018 akan tetap terlampaui," katanya.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024