Pekalongan (Antaranews Jateng) - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memenuhi undangan ke kediaman Rais Aam Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlith Thariqah Almu'tabarah An Nahdliyyah (Jatman) Habib Luthfie bin Ali Yahya di Kota Pekalongan, Salasa sore.

Kapolri Tito mengatakan bahwa kunjungan ke kediaman ulama kharismatik Habib Lutfie bin Ali Yahya tersebut sebagai balasan dirinya mengundang Rais Aam Jatman pada kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun Bhayangkara di Istora Jakarta.

"Setelah itu (mengikuti, red.) kegiatan HUT Bhayangkara, beliau (Habib Lutfie bin Ali Yahya, red.) berkunjung ke rumah saya untuk menyampaikan apakah acara itu hanya dilakukan oleh Polri saja atau bolehkah dilaksanakan oleh masyarakat. Akan tetapi, beliau minta saya harus hadir (ke Pekalongan, red.)," katanya.
     
Pertanyaan Habib Lutfie, kemudian dijawab Kapolri Tito bahwa masyarakat dipersilakan menyelenggarakan kegiatan yang telah dilakukan oleh Polri.

"Saat itu, saya menjawab pada beliau bahwa itu bukan permintaan melainkan perintah yang harus dilaksanakan. Oleh karena, saya realisasi janji ke tempat kediamaan beliau pada Selasa (17/7)," katanya.

Ia bersyukur karena bisa hadir di kediaman sang ulama itu karena hal tersebut menjadi salah satu wujud kecintaan dan kekompakan masyarakat-Polri.

"Alkhamdulillah acara ini dapat terselanggaran dan hal itu menunjukan adanya kecintaan dari masyarakat dan kekompakan masayarakat dengan Polri," katanya. 
     
Rais Aam Jatman Habib Lutfie bin Ali Yahya mengatakan masyarakat merasa memiliki Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) karena mereka juga anak bangsa.

"Kami yakin apabila Polri dan TNI kuat maka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan terjaga. Oleh karena itu, kami berpesan pada masyarakat mari kita tingkatkan bersama menjaga keutuhan NKRI karena hal itu bukan hanya menjadi tanggung jawab Polri dan TNI saja," katanya.

Pada kunjungan ke kediaman Habib Lutfie bin Ali Yahya, Kapolri Tito juga didampingi Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan beberapa kepala polres se-eks Keresidenan Pekalongan.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024