Kudus (Antaranews Jateng) - Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencapai 84,53 persen atau meningkat dibandingkan Pilkada periode sebelumnya hanya 79,3 persen.
"Tingginya tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Kudus 2018, tentunya disebabkan karena faktor keinginan warga Kudus yang ingin menggunakan hak pilihnya," kata Ketua KPU Kudus Moh Khanafi di Kudus, Minggu.
Ia mengakui partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Kudus yang berlangsung pada 27 Juni 2018 juga ada faktor lain.
Partisipasi pemilih pada Pilkada 2018, kata dia, juga lebih baik, dibandingkan Pemilu Legislatif 2014 yang tercatat sebesar 81 persen, sedangkan Pemilu Presiden 2014 sekitar 79 persen lebih.
Akan tetapi, tingkat partisipasi pemilih tertinggi terjadi pada Pemilu 1999 yang mencapai 92 persen, meskipun pada Pemilu 2004 turun menjadi 84 persen, dan turun lagi menjadi 71 persen pada Pemilu 2009.
Berdasarkan hitung cepat KPU melalui website https://infopemilu.kpu.go.id, tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Kudus 2018, dari 615.166 pemilih tercatat yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 520.014 orang.
Dari jumlah sebanyak itu, paling banyak merupakan perempuan yang mencapai 268.881 pemilih, sedangkan laki-laki hanya 247.901 orang.
Sementara jumlah suara sah tercatat sebanyak 502.778 suara, sedangkan selebihnya tidak sah.
Pasangan calon yang meraih suara terbanyak, yakni paslon nomor urut lima, Muhammad Tamzil – Hartopo mendapatkan dukungan sebanyak 214.213 suara atau 42,50 persen.
Sementara urutan kedua, yakni paslon nomor urut pertama, Masan – Noor Yasin mendapat dukungan 194.205 suara atau 38,53 persen, disusul paslon nomor urut tiga, Sri Hartini – Setia Budi Wibowo dengan dukungan 76.904 suara atau 15,26 persen.
Dua paslon lain yang berasal dari jalur perseorangan, yakni Akhwan – Hadi Sucipto hanya meraih dukungan 11.315 suara atau 2,25 persen dan paslon Nor Hartoyo - Junaidi sebanyak 7.369 suara atau 1,46 persen.
Paslon M. Tamzil-Hartopo meraih kemenangan di lima kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Jekulo, Gebog, Bae, dan Dawe, sedangkan Masan-Noor Yasin meraih kemenangan di empat kecamatan, yakni Kecamatan Mejobo, Undaan, Kaliwungu, dan Jati.
"Tingginya tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Kudus 2018, tentunya disebabkan karena faktor keinginan warga Kudus yang ingin menggunakan hak pilihnya," kata Ketua KPU Kudus Moh Khanafi di Kudus, Minggu.
Ia mengakui partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Kudus yang berlangsung pada 27 Juni 2018 juga ada faktor lain.
Partisipasi pemilih pada Pilkada 2018, kata dia, juga lebih baik, dibandingkan Pemilu Legislatif 2014 yang tercatat sebesar 81 persen, sedangkan Pemilu Presiden 2014 sekitar 79 persen lebih.
Akan tetapi, tingkat partisipasi pemilih tertinggi terjadi pada Pemilu 1999 yang mencapai 92 persen, meskipun pada Pemilu 2004 turun menjadi 84 persen, dan turun lagi menjadi 71 persen pada Pemilu 2009.
Berdasarkan hitung cepat KPU melalui website https://infopemilu.kpu.go.id, tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Kudus 2018, dari 615.166 pemilih tercatat yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 520.014 orang.
Dari jumlah sebanyak itu, paling banyak merupakan perempuan yang mencapai 268.881 pemilih, sedangkan laki-laki hanya 247.901 orang.
Sementara jumlah suara sah tercatat sebanyak 502.778 suara, sedangkan selebihnya tidak sah.
Pasangan calon yang meraih suara terbanyak, yakni paslon nomor urut lima, Muhammad Tamzil – Hartopo mendapatkan dukungan sebanyak 214.213 suara atau 42,50 persen.
Sementara urutan kedua, yakni paslon nomor urut pertama, Masan – Noor Yasin mendapat dukungan 194.205 suara atau 38,53 persen, disusul paslon nomor urut tiga, Sri Hartini – Setia Budi Wibowo dengan dukungan 76.904 suara atau 15,26 persen.
Dua paslon lain yang berasal dari jalur perseorangan, yakni Akhwan – Hadi Sucipto hanya meraih dukungan 11.315 suara atau 2,25 persen dan paslon Nor Hartoyo - Junaidi sebanyak 7.369 suara atau 1,46 persen.
Paslon M. Tamzil-Hartopo meraih kemenangan di lima kecamatan, yakni Kecamatan Kota, Jekulo, Gebog, Bae, dan Dawe, sedangkan Masan-Noor Yasin meraih kemenangan di empat kecamatan, yakni Kecamatan Mejobo, Undaan, Kaliwungu, dan Jati.