Purwokerto (Antaranews Jateng) - Harga daging ayam ras di pasar tradisional Kota Purwokerto yang berkisar Rp38.000-Rp40.000 per kilogram masih dalam batas kewajaran, kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sugiyatno.

"Menurut saya, masih dalam kewajaran karena sisa-sisa Idul Fitri. Kemarin `kan produk berupa daging ayam ras terkuras, sehingga barangnya agak berkurang," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Oleh karena itu, kata dia, harga daging ayam ras di pasar tradisional hingga saat ini masih tergolong tinggi meskipun berangsur turun.

Ia memastikan kondisi tersebut dipengaruhi oleh pasokan daging ayam ras dari peternak berkurang sehingga berdampak pada harga di pasaran yang tidak segera kembali normal.

"Berkurangnya pasokan daging ayam bukan karena banyak ayam yang sakit, melainkan terkuras untuk memenuhi permintaan dari masyarakat selama lebaran," jelasnya.

Ia berpendapat cuaca yang sekarang tidak menentu, belum berdampak negatif pada peternakan ayam.

Menurut dia, peternak sudah memahami prosedur yang harus dilakukan ketika kondisi cuaca tidak menentu sehingga kemungkinan ada ayam yang sakit hingga akhirnya mati dapat diminimalisasi.

"Peternak sudah tahu prosedurnya sehingga mereka akan mengatur suhu udara di kandang agar tetap hangat ketika cuacanya dingin," katanya.

Berdasarkan pantauan Antara di Pasar Wage dan Pasar Manis, Purwokerto, Jumat (29/6), harga daging ayam ras masih bertahan tinggi meskipun sudah turun signifikan jika dibanding saat lebaran yang sempat mencapai Rp60.000/kg.

Harga daging ayam ras di Pasar Wage pada hari Jumat (29/6) kembali turun dari Rp39.000/kg menjadi Rp38.000/kg, namun di Pasar Manis justru kembali naik dari Rp39.000/kg menjadi Rp40.000/kg.

Dalam kondisi normal, harga daging ayam ras di Pasar Wage dan Pasar Manis berkisar Rp32.000-Rp33.000/kg.

Salah seorang pedagang di Pasar Manis, Siti mengatakan kenaikan harga daging ayam ras itu terjadi karena pasokannya terbatas.

"Permintaan dari konsumen relatif normal, namun pasokan dari peternakan terbatas karena ayamnya belum siap panen setelah yang besar-besar terkuras habis saat lebaran," katanya. 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024