Semarang (Antaranews Jateng) Lembaga Pemantau Pemilu PWI Provinsi Jawa Tengah menyesalkan ratusan warga binaan Resosialisasi (Resos) Argorejo (eks lokalisasi Sunan Kuning) Semarang golput pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Rabu.
"Mereka tidak menggunakan hak pilihnya karena mengalami kesulitan mendapatkan formulir Model A.5-KWK (surat keterangan pindah memilih di TPS lain)," kata Ketua LPP PWI Provinsi Jateng Zainal Abidin Petir, Rabu malam, usai melakukan pemantauan Pilgub Jateng 2018 di sejumlah TPS.
Petir melakukan pemantau bersama Sekretaris PWI Provinsi Jateng Isdiyanto, Haryanto (Koordinator Divisi Pemantauan PWI Provinsi Jateng), dan D.Dj. Kliwantoro (Koordinator Divisi Analisis), serta Stefy Thenu (anggota).
Padahal, lanjut Petir, Ketua RW 04 Suwandi yang juga Ketua Resos Argorejo sudah berupaya agar mereka mencoblos di TPS 08 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat. Namun, karena tidak masuk dalam daftar pemilih, mereka lebih memilih pulang kampung.
Menurut Suwandi kepada anggota LPP PWI Provinsi Jateng, sebanyak 480 warga binaan Resos Argorejo sebelum bulan puasa pulang ke Wonosobo, Temanggung, Kendal, Blora, dan Jepara.
"Hingga hari ini, baru sepertiga dari mereka kembali ke sini," kata Suwandi.
Menjawab kenapa mereka tidak mendatangi TPS dengan menujukkan KTP elektronik kepada petugas KPPS TPS 08, Suwandi mengatakan bahwa dirinya meragukan apakah mereka memiliki KTP-el.
"Jika punya, kemungkinan besar mereka mencoblos di kampungnya," kata Suwandi.
Ia memperkirakan nama yang ada di dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 08 seharusnya 789 orang. Namun, karena mereka tidak terdaftar sebagai pemilih, DPT tercatat 309 orang.
Sementara itu, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada TPS 08 Sutiyo membenarkan semula DPT sebanyak 309 orang. Namun, pada hari-H pencoblosan Pilgub Jateng berkurang menjadi 301 orang, antara lain, karena ada yang meninggal dunia.
"Mereka tidak menggunakan hak pilihnya karena mengalami kesulitan mendapatkan formulir Model A.5-KWK (surat keterangan pindah memilih di TPS lain)," kata Ketua LPP PWI Provinsi Jateng Zainal Abidin Petir, Rabu malam, usai melakukan pemantauan Pilgub Jateng 2018 di sejumlah TPS.
Petir melakukan pemantau bersama Sekretaris PWI Provinsi Jateng Isdiyanto, Haryanto (Koordinator Divisi Pemantauan PWI Provinsi Jateng), dan D.Dj. Kliwantoro (Koordinator Divisi Analisis), serta Stefy Thenu (anggota).
Padahal, lanjut Petir, Ketua RW 04 Suwandi yang juga Ketua Resos Argorejo sudah berupaya agar mereka mencoblos di TPS 08 Kelurahan Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat. Namun, karena tidak masuk dalam daftar pemilih, mereka lebih memilih pulang kampung.
Menurut Suwandi kepada anggota LPP PWI Provinsi Jateng, sebanyak 480 warga binaan Resos Argorejo sebelum bulan puasa pulang ke Wonosobo, Temanggung, Kendal, Blora, dan Jepara.
"Hingga hari ini, baru sepertiga dari mereka kembali ke sini," kata Suwandi.
Menjawab kenapa mereka tidak mendatangi TPS dengan menujukkan KTP elektronik kepada petugas KPPS TPS 08, Suwandi mengatakan bahwa dirinya meragukan apakah mereka memiliki KTP-el.
"Jika punya, kemungkinan besar mereka mencoblos di kampungnya," kata Suwandi.
Ia memperkirakan nama yang ada di dalam daftar pemilih tetap (DPT) di TPS 08 seharusnya 789 orang. Namun, karena mereka tidak terdaftar sebagai pemilih, DPT tercatat 309 orang.
Sementara itu, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada TPS 08 Sutiyo membenarkan semula DPT sebanyak 309 orang. Namun, pada hari-H pencoblosan Pilgub Jateng berkurang menjadi 301 orang, antara lain, karena ada yang meninggal dunia.