Purwokerto (Antaranews Jateng) - Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Wuryanto menilai masyarakat Jawa Tengah benar-benar memaknai pesta demokrasi berupa pemilihan kepala daerah sebagai sebuah pesta.
"Kesempatan ini, saya manfaatkan untuk berterima kasih kepada masyarakat karena sampai hari ini tidak terjadi masalah yang menonjol, dan pesta demokrasi sepertinya banyak dimaknai betul-betul sebagai sebuah pesta," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Pangdam mengatakan hal itu kepada wartawan saat mengunjungi Markas Kepolisian Resor Banyumas di sela pemantauan pelaksaaan Pilkada Serentak 2018 bersama Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Condro Kirono.
Dia mengaku saat meninjau salah satu tempat pemungutan suara di Kota Semarang, lokasi TPS itu berada di tengah Pemakaman Umum Bergota dan masyarakat setempat membuat suasanya seperti pesta ala kuburan.
"Kemudian di Magelang pun mereka menggunakan pakaian-pakaian adat. Antusiasme masyarakat luar biasa, mudah-mudahan ini cerminan masyarakat untuk memilih pemimpin yang terbaik untuk Jawa Tengah maupun kabupaten/kota (yang menggelar pilkada)," ucapnya, berharap.
Disinggung mengenai netralitas TNI dalam pelaksanaan pilkada, Pangdam mengatakan hal itu sudah menjadi komitmen seluruh prajurit TNI maupun Polri.
"Sudah setiap saat disampaikan, tidak ada toleransi apa pun terhadap prajurit yang melanggar komitmen ini. Alhamdulillah sampai hari ini (27/6) tidak terjadi masalah," tegasnya.
Sebanyak tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah menggelar pemilihan kepala daerah serentak berbarengan dengan Pilkada Jateng 2018 pada tanggal 27 Juni, yakni Kabupaten Banyumas, Temanggung, Kudus, Karanganyar, Tegal, Magelang, dan Kota Tegal.