Kudus (Antaranews Jateng) - Pedagang janur kelapa sebagai kemasan untuk membuat lontong ketupat mulai membanjiri kawasan tradisional di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyusul adanya tradisi Lebaran Ketupat yang biasanya dilaksanakan sepekan setelah Lebaran Idul Fitri.

Seorang pedagang janur di kompleks Pasar Bitingan Kudus, Noor Ahmad di Kudus, Rabu, mengakui mulai berjualan janur serta ketupat dari anyaman janur berbentuk kantong segi empat sejak Minggu (17/6).

 Karena berjualan janur dan ketupat merupakan sambilan saat Lebaran Ketupat dirinya hanya menggelar dagangan di atas trotoar di depan Pasar Bitingan Kudus.

Harga jual janur setiap ikat yang berisi 10 helai janur, katanya, sebesar Rp3.000 hingga Rp5.000, sedangkan ketupatnya setiap 10 biji dijual Rp6.000.

Penjualan janur dan ketupat dalam sehari, katanya, bisa mencapai ratusan ribu rupiah karena banyaknya warga yang berminat membeli untuk merayakan lebaran ketupat.

Siti Marfuah, pedagang janur dan ketupat lainnya mengungkapkan setiap ikat janur yang berisi 10 helai ditawarkan antara Rp4.000 hingga Rp5.000.?

Dalam sehari, lanjut dia, bisa menjual hingga 2.000 helai janur atau 200 ikat ketika sedang ramai pembeli.?

Karena hari ini (20/6) sedang sepi pembeli, dia mengaku, hanya mampu menjual hingga 90-an ikat lebih.?

"Pembeli juga ada yang membeli dalam bentuk anyaman ketupat sehingga di rumah bisa langsung mengisinya dengan beras untuk dimasak menjadi kupat," ujarnya.

Sementara janur yang sudah dianyam menjadi ketupat, kata dia, dijual sebesar Rp8.000 per 10 buahnya, sedangkan janur yang dianyam untuk lepet dijual Rp4.000 per 10 buahnya.?

Selain menjual ketupat dan janur, dia juga menjual kelapa muda yang bisa digunakan untuk membuat santan.?

Janur yang dijual tersebut, katanya, bukan dari tanaman kelapa miliknya, melainkan dibeli dari Pasar Mayong.?

Penjual dadakan yang menjajakan janur, anyaman ketupat maupun lepet bisa dijumpai di kompleks Pasar Kliwon Kudus maupun kompleks Pasar Bitingan Kudus yang terlihat menjajakan barang dagangannya di sepanjang trotoar.

Pembeli juga tidak perlu masuk ke dalam pasar untuk mendapatkan janur maupun ketupat karena di atas trotoar terdapat sejumlah pedagang dadakan yang menjualnya.

Sari, salah seorang pembeli janur di Pasar Bitingan mengaku sengaja membeli janur dan ketupat dua hari sebelum lebaran ketupat agar keesokan harinya bisa langsung digunakan.?

"Jika membeli mendekati lebaran ketupat biasanya kesulitan karena penjualnya mulai berkurang," ujarnya.

Kalaupun masih ada pedagangnya, kata dia, biasanya harga jualnya lebih mahal karena stok terbatas.

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024