Magelang (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah mewujudkan komitmennya dalam menekan angka kekerasan terhadap anak demi memantapkan daerah setempat sebagai Kota Layak Anak.

"Agar target 'zero' kekerasan terhadap anak dapat terwujud," kata Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina di Magelang, Jumat, di sela kunjungan lapangan Tim Penilai Kota Layak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Wali Kota Magelang.

     Sejumlah langkah pemkot yang telah ditempuh, antara lain implementasi kebijakan Kota Layak Anak tingkat kecamatan, kelurahan, hingga rukun warga. Hingga saat ini, telah dicanangkan program ramah anah di 192 rukun warga, sedangkan pada 2018 ditargetkan program ramah anak di 1.026 rukun tetangga.

     Ia mengatakan Pemkot Magelang juga akan mencanangkan gerakan serentak keluarga ramah anak.

     Meskipun program itu cukup berat, ia optimistis hal tersebut terlaksana secara optimal dengan dukungan seluruh elemen masyarakat, lembaga terkait, tokoh agama dan pemuka masyarakat.

     Pemkot, ujarnya tanpa menyebut angka kasus kekerasan terhadap anak, saat ini telah menyediakan sejumlah payung hukum terkait dengan perlindungan terhadap anak dari tindak kekerasan, antara lain peraturan daerah tentang perdagangan manusia, perda penanganan kekerasan terhadap anak, dan perda perlindungan anak.

     "Termasuk beberapa peraturan wali kota dan peraturan lain yang masih dalam proses. Peraturan tersebut terintegrasi secara holistik integratif serta melibatkan seluruh pihak terkait, termasuk anak-anak," kata dia.

     Ia mengemukakan pentingnya mengakomodasi dinamika pembangunan untuk kesejahteraan dan perlindungan anak dari kekerasan, serta merespons cepat atas berbagai permasalahan tentang pemenuhan hak anak, perlindungan dan partisipasi anak secara terintegrasi, efektif, serta efisien.

     Perwakilan Tim Penilai KLA Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak Rini Handayani mengatakan tim meninjau ke lapangan tentang komitmen dan implementasi Kota Layak Anak di Kota Magelang yang meliputi tiga kecamatan serta 17 kelurahan itu.

     "Anak-anak di kota ini harus bangga karena sejauh ini komitmen pemerintah daerah sudah terlihat dalam memperhatikan hak-hak mereka," ujar dia.

     Ia mengemukakan perlunya seluruh elemen masyarakat berdiskusi terkait dengan pemantapan wujud Kota Layak Anak sehingga Kota Magelang pada masa mendatang bisa menjadi contoh pelaksanaan komitmen dan implementasi Kota Layak Anak bagi daerah lain di Indonesia.

     Pada kesempatan itu, ia juga mengharapkan peluncuran rukun tetangga ramah anak di Kota Magelang menjadikan makin mantap penerapan kebijakan Kota Layak Anak di daerah itu.

     "Kota Layak Anak bisa dirasakan oleh anak-anak di seluruh Kota Magelang," katanya. (hms)

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024