Boyolali (Antaranews Jateng) - Warga mengantipasi dengan menggunakan masker setelah terjadi hujan abu tebal dampak letusan Gunung Merapi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali, Jumat.

Menurut Tumar seorang tokoh masyarakat Desa Jrakah Selo Boyolali, dampak letusan Merapi awalnya ke arah barat kemudian terbawa angin ke utara atau wilayah Boyolali, sehingga terjadi hujan abu cukup tebal.

Namun, kata Tumar banyak masyarakat yang sudah menggunakan masker untuk antisipasi hujan abu. Mereka sudah mendapatkan pembagian masker dari Pemerintah.

"Warga jika sewaktu-waktu terjadi letusan langsung bisa mengantisipasi untuk kesehatan mereka," kata Tumar yang juga mantan Kades Jrakah itu.

Menurut dia, sebagian warga terutama yang tinggal di Dusun Sepi Desa Jrakah yang jaraknya sekitar empat kilometer dari puncak sebelumnya merasakan suara gemuruh kemudian mengeluarkan asap tebal ke atas mengarah ke barat.

Kepala Dusun Stabelan Desa Tkogolele Boyolali, Maryanto, menjelaskan, warga terutama ibu-ibu, anak-anak, dan manula sekarang masih di tempat penampungan pengungsian sementara yang dekat dengan jalan.

Menurut Maryanto kondisi di wilayah Desa Tlogolele terasa mendung karena hujan abu cukup tebal. Abu itu, sebelumnya ke arah barat, tetapi terhembus angin ke arah utara atau masuk wilayah Boyolali.

"Hujan abu terjadi di wilayah Tlogolele dan sebagian Kecamatan Selo. Warga sudah menggunakan masker yang telah disiapkan sebelumnya dari Pemerintah," kata Maryanto.

Menurut dia, kondisi warga di Tlogolele sudah kembali tenang dan mereka tetap waspada, Dan, sebagian warga masih trauma kejadian erupsi Merapi pada 2010 yang membuat semua warga Selo mengungsi ke Boyolali Kota.
 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024