Boyolali (Antaranews Jateng) - Dinas Pemberdayaan masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Jawa Tengah, menyatakan tingkat penyerapan dana desa di kabupaten setempat mencapai 59,8 persen dari pagu pada tahun anggaran 2018 sebesar Rp192.998.474.700.
     "Penyaluran dana desa untuk Boyolali ada sebanyak 261 desa yang tersebar di 19 kecamatan, dan hanya satu desa yang hingga sekarang jatahnya belum disalurkan," kata Kepala Dispermasdes Boyolali Purwanto di Boyolali, Kamis.
     Menurut Purwanto, satu desa tersebut belum disalurkan dananya karena sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) pada tahun anggaran 2017 masih lebih dari 30 persen.
     Oleh karena itu, Pemerintah tidak akan menyalurkan dana desa tersebut sebelum silpa pada tahun sebelumnya terserap seluruhnya. Pemkab Boyolali sebenarnya tidak ingin ada desa di daerah ini yang tertinggal. Namun, pada kenyataannya masih ada yang belum beres pelaksanaanya.
     Menyinggung penyaluran dana desa relatif cukup tinggi, dia mengatakan bahwa hal itu karena perangkat desa sudah cukup memahami administrasi syarat pencairan dana desa.
     Bahkan, kata dia, tidak jarang, baik kepala maupun perangkat desa, yang berkonsultasi dengan pemkab mengenai masalah tersebut.
     Ia mengatakan bahwa pihaknya sering mengumpulkan Kades untuk mengetahui penyebab rendahnya realiasai dana desa. Pada penyerapan tahun-tahun sebelumnya memang masih rendah.?
     Namun, desa saat ini, rata-rata sudah bisa tertib administrasi dan berkomitmen memajukan desanya dengan program-program daerahnya masing-masing.
     "Dana desa yang sudah tersalurkan pada tahun ini sebesar Rp115.398.787.600, sedangkan pagu Rp192.998.474.700. Jadi, tahap satu dua sudah mencapai sekitar 59,8 persen, sedangkan pencairan tahap ketiga tinggal tersisa sekitar 40,2 persen," katanya.
     Menurut dia, semua desa di Boyolali sudah menggunakan dana dari pemerintah pusat dengan baik untuk membiayai kegiatan desanya masing-masing.
     "Saya meminta desa segera menyampaikan segala administrasi pencairan dana tahap tiga," katanya.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024