Solo, 23/5 (Antara) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Surakarta berupaya meningkatkan jumlah peserta dari sektor bukan penerima upah (BPU).

"Total jumlah peserta aktif dari BPU di kantor cabang kami saat ini sekitar 16.400 peserta. Angka ini masih relatif kecil jika dibandingkan dengan total keseluruhan peserta yang sudah mencapai sekitar 300.000 peserta," kata Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Utama Surakarta Suwilwan Rachmat di sela kegiatan pasar murah di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surakarta, Rabu.

Hingga akhir tahun ini, pihaknya menargetkan jumlah kepesertaan dari sektor BPU mencapai 37.800 peserta. Untuk merealisasikan target tersebut, ada beberapa upaya yang dilakukan salah satunya melalui pelaksanaan pasar murah.

"Mengenai pasar murah kali ini untuk di Surakarta kami bagikan untuk 1.300 paket dengan sasaran kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan BPU atau informal, yaitu dari kalangan `driver online` dan kepada pedagang kaki lima," katanya.

Ia mengatakan syarat untuk bisa mengikuti pasar murah tersebut yaitu cukup menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

"Selanjutnya mereka akan mendapatkan voucher untuk kemudian ditukarkan dengan paket sembako. Tetapi ini khusus untuk peserta baru, paling tidak sebulan terakhir, yang baru masuk kami prioritaskan. Pada prinsipnya selain berbagi, kami juga ingin meningkatkan jumlah peserta," katanya.

Ia mengatakan pada pasar murah tersebut, setiap peserta berhak atas subsidi sebesar 50 persen dari total nilai barang.

"Dari yang seharusnya nilainya Rp150.000/paket, karena ada subsidi dari program CSR (tanggung jawab sosial perusahaan, red) jadi hanya membayar Rp75.000/paket," katanya.

Ia mengatakan untuk isi masing-masing paket yaitu beras 5 kg, gula pasir 2 kg, minyak goreng 4 liter, teh, dan susu.

Salah satu peserta dari pengendara ojek online M Iwan Setiawan mengatakan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sangat penting bagi pekerja seperti dirinya.

"Hampir 90 persen waktu saya habis di jalan. Tanpa ada jaminan kalau terjadi laka akan sulit, apalagi tidak semua `driver` punya penghasilan tetap. Dengan adanya BPJS Ketenagakerjaan minimal kami akan dapat santunan," katanya.

Imam yang merupakan mahasiswa Poltekes Surakarta tersebut mengatakan pada kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan ada tiga program yang diikutinya, yaitu jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan hari tua.

"Satu bulannya saya mengiur Rp36.800, saya sudah dua bulan ini ikut sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," kata warga Lombok ini.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024