Boyolali (Antaranews Jateng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali mengembangkan Sistem Informasi Kebencanaan Boyolali (Sikabi) atau pelaporan dini suatu kejadian untuk mempercepat dalam menanganan penanggulangan bencana alam.

Kepala BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo, di Boyolali, Senin, mengatakan, pihaknya dalam pengembangan sistem informasi kebencanaan Kabupaten Boyolali tahun ini, atau disebut Sikabi itu, masih tahap sosialisasi bimbingan tehnis kepada sukarelawan.

Bambang Sunungharjo mengatakan pengembangan Sikabi tersebut guna percepatan dalam sebelum, pada saat, dan setelah terjadinya peristiwa bencana untuk menekan dampak yang terjadi dari suatu bencana alam di Boyolali.

"Kami masih mendalami sistem kebencanaan tentang pemakaian sistem informasi kebencanaan," kata Bambang Sinungharjo.

Bambang mengatakan Sikabi tersebut yakni sebuah aplikasi hasil kerja sama dengan salah satu perguruan tinggi swasta di Salatiga yang telah menciptakan sistem informasi tersebut. Sistem ini menyediakan informasi sistem pelaporan dini bencana alam yang akan selalu aktif selama 24 jam.

Menurut dia, sistem tersebut selama waktu 24 jam akan merekam semua laporan informasi dari sukarelawan berkaitan dengan bencana alam, dan kemudian dilanjutkan dengan suara sirine berdering yang ada di kantor BPBD Kabupaten Boyolali.

Kristoko selaku penyedia sistem menjelaskan ketika sistem laporan sudah tersimpan di sebuah server, maka akan otomatis mengirim pesan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Boyolali.

Menurut Kristoko hal tersebut dimaksudkan agar pemerintah menjadi pihak yang pertama mengetahui informasi yang valid, dan kemudian dapat mengambil langkah preventif penanggulangan bencana sehingga tidak terjadi duplikasi bantuan.

Meskipun, Sikabi masih tahap sosialisasi belum menuju peluncuran, tetapi sistem itu banyak hal yang dapat diambil kelebihan. Salah satunya dengan adanya input laporan bencana alam yang valid dan tersistematis terkait dengan aktivitas bencana.

Selain itu, kata dia, Sikabi juga dapat dilakukan oleh setiap warga yang mengalami bencana alam di lokasi. Dan, warga dapat melaporkan bencana alam kepada BPBD Kabupaten Boyolali. Salah satunya dengan mengirimkan "Short Message Service" (SMS) dengan format tertentu dikirimkan ke nomor resmi BPBD Kabupaten Boyolali.

"Penggunaan SMS ini, dirasa cukup membantu, mengingat tidak semua warga memiliki alat telekomunikasi yang terbaru dan kondisi di lapangan yang terkendala signal operator saat terjadinya bencana," katanya. 

 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024