Kudus (Antaranews Jateng) - Badan Hisab Rukyat Daerah (BHRD) Kabupaten Kudus mengadakan pengamatan hilal untuk panduan rukyat awal Ramadan 1439 Hijriah di kampus Universitas Muria Kudus (UMK), Selasa.
Lokasi untuk melakukan pengamatan hilal untuk penentuan awal Ramadan 1439 Hijriah, yakni di Lantai VI Gedung Ekonomi UMK.
Menurut Tim Ahli BHRD Kabupaten Kudus M. Yusrun Nafi, alasan menggunakan gedung tersebut karena lokasi tersebut merupakan puncaknya. Di lokasi ini, salah satu ufuk barat tidak terhalang gunung atau bukit dan ufuknya lebih luas.
Awalnya, kata dia, pemantauan hendak dilakukan di Desa Colo yang memiliki wilayah tinggi. Namun, tidak selamanya bisa. Pasalnya, ufuknya terhalang oleh bukit, sedangkan di Gedung UMK ufuknya bisa naik tidak terhalang oleh bukit.
Yusrun Nafi menilai lokasi itu memenuhi syarat karena sebelumnya pernah dilakukan rukyat untuk menentukan awal Idulfitri 1438 Hijriah.
"Di Jateng pada saat itu yang berhasil di UMK," ujarnya.
Untuk melakukan penghitungan hisab ada beberapa faktor, di antaranya minimal tinggi hilal mar'i +2 derajat, umur hilal 8 jam, dan elongasi 3 derajat.
Kebetulan, kata dia, cuaca di lokasi rukyat dan daerah yang dilalui saat merukyat hilal tidak terhalang oleh mendung dan tidak hujan.
Lokasi untuk melakukan pengamatan hilal untuk penentuan awal Ramadan 1439 Hijriah, yakni di Lantai VI Gedung Ekonomi UMK.
Menurut Tim Ahli BHRD Kabupaten Kudus M. Yusrun Nafi, alasan menggunakan gedung tersebut karena lokasi tersebut merupakan puncaknya. Di lokasi ini, salah satu ufuk barat tidak terhalang gunung atau bukit dan ufuknya lebih luas.
Awalnya, kata dia, pemantauan hendak dilakukan di Desa Colo yang memiliki wilayah tinggi. Namun, tidak selamanya bisa. Pasalnya, ufuknya terhalang oleh bukit, sedangkan di Gedung UMK ufuknya bisa naik tidak terhalang oleh bukit.
Yusrun Nafi menilai lokasi itu memenuhi syarat karena sebelumnya pernah dilakukan rukyat untuk menentukan awal Idulfitri 1438 Hijriah.
"Di Jateng pada saat itu yang berhasil di UMK," ujarnya.
Untuk melakukan penghitungan hisab ada beberapa faktor, di antaranya minimal tinggi hilal mar'i +2 derajat, umur hilal 8 jam, dan elongasi 3 derajat.
Kebetulan, kata dia, cuaca di lokasi rukyat dan daerah yang dilalui saat merukyat hilal tidak terhalang oleh mendung dan tidak hujan.