Semarang (Antaranews Jateng) - Dinas Perdagangan Kota Semarang menggandeng komunitas, salah satunya Media Informasi Kota (MIK) Semarang untuk meramaikan Pasar Bulu.

"Di lantai satu, kami kan sudah gandeng kafe Hans Kopi dan Mbuluku kuliner untuk meramaikan. Namun, bukanya baru sore hari," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto di Semarang, Minggu.

Menurut dia, keberadaan kafe dan kuliner itu sangat membantu menyemarakkan aktivitas ekonomi dan perdagangan di Pasar Bulu, Semarang, karena mampu menghidupkan suasana hingga 24 jam.

Untuk pedagang pasar tradisional, kata dia, bukanya antara pukul 01.00-11.00 WIB, mulai dari aktivitas kulakan hingga jual-beli, dan setelah itu aktivitas di lantai dua yang ditempati pedagang sepi.

"Makanya, kami gandeng MIK Semar untuk mengadakan berbagai kegiatan di lantai tiga. Di sana, ada sekitar 100 kios yang baru kami bangun. Sementara ini, sudah berjalan setiap minggu," katanya.

Namun, kata dia, seluruh komunitas terbuka untuk menyelenggarakan kegiatan di lantai tiga Pasar Bulu, yakni di "hall" yang memang disediakan untuk ruang publik berdampingan dengan kios pedagang.

"Memang di bagian depan pasar masih ada lima kios yang masih kosong. Ini segera kami aktifkan agar semakin menghidupkan Pasar Bulu. Jumlah pedagang di Pasar Bulu ada sekitar 500-an pedagang," kata Fajar.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Unit Pasar Bulu Semarang Mulyadi mengatakan aktivitas pasar tersebut sekarang ini sudah kembali ramai dengan berbagai kegiatan yang diselenggarakan.

"Tadi ini ada MIK Semar. Untuk perdagangan pasar tradisional sendiri, Pasar Bulu kan dikenal sebagai grosir barang pecah belah, yakni di lantai tiga. Sudah lama. Sekarang, ada grosir batik juga," katanya.

Untuk zonasi, kata dia, lantai satu ditempati aksesoris, konveksi, warung sembako, lantai dua ditempati pedagang bumbu, ikan basah, daging, dan sebagainya, sementara lantai tiga untuk barang pecah belah, buku, pakaian.

Diakuinya, kerja sama dengan berbagai komunitas sangat membantu menghidupkan Pasar Bulu karena secara langsung maupun tidak langsung mengajak masyarakat untuk datang dan berbelanja.

"Malah ini kami sedang pikirkan bagaimana Pasar Bulu bisa jadi pasar pariwisata. Kan dekat dengan Lawang Sewu dan Kampung Pelangi. Bagaimana bisa jadi jujugan para wisatawan nantinya," kata Mulyadi. 

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024