Solo (Antaranews Jateng) - Kementerian Perindustrian menyambut baik pembukaan Rumah Kriya Banjarsari Solo sebagai wadah pemasaran para pelaku usaha mebel di Soloraya.

Pemasaran secara `offline` tidak boleh dipandang sebelah mata karena fungsinya yang masih sama kuat dengan pemasaran `online`, kata Direktur Industri Kecil Menengah (IKM) Pangan, Barang dari Kayu, dan Furnitur Kemenperin RI, Sudarto di sela pembukaan di Solo, Jumat.

Salah satu keuntungan pemasaran `offline` yang tidak dapat digantikan dengan sistem `online` adalah pembeli dapat melihat secara langsung jenis dan kualitas produk.

Ia mengatakan dengan pembelian secara langsung pembeli juga dapat bertemu dengan pelaku IKM sehingga proses negosiasi lebih mudah dilakukan oleh pembeli dan IKM dibandingkan dengan pemasaran online.

"Oleh karena itu, saya sangat mendukung inisiatif kerja sama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Soloraya, komunitas, serta perbankan dalam memberikan peluang untuk mempromosikan produk IKM mebel dan kerajinan dalam acara ini," katanya.

Ia mengatakan industri furnitur dan kerajinan di Indonesia mempunyai peranan penting dalam menunjang perekonomian nasional. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian Tahun 2015, terdapat 139.544 unit usaha industri furnitur dan menyerap tenaga kerja sebanyak 436.764 dengan nilai investasi Rp5,4 triliun dan nilai ekspor 1,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Ia mengatakan ekspor furnitur pada tahun 2016 mencapai 1,36 miliar dolar AS dan menurun menjadi 1,25 miliar dolar AS pada tahun 2017.

Menurut dia, penurunan tersebut karena permintaan pasar global yang menurun. Indonesia sendiri menempati posisi ke-5 dalam ekspor mebel dan kerajinan, masih tertinggal dari Vietnam, Malaysia, dan Singapura.

"Hal ini terjadi karena permasalahan yaitu ketersediaan pasokan bahan baku, overlapping regulasi, jumlah craftmen yang semakin berkurang, dan juga promosi produk. Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat langkah strategis untuk menyelesaikan permasalahan tersebut," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Arif Sambodo berharap Rumah Kriya Banjarsari tersebut dapat meningkatkan pangsa pasar baik nasional maupun internasional.

"Saya mengapresiasi Komunitas Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya (KIMKAS) yang nantinya akan mengelola Rumah Kriya Banjarsari ini. Diharapkan ke depan Rumah Kriya ini dapat menjadi percontohan bagi industri kecil sekaligus destinasi wisata baik lokal maupun asing," katanya.

Pewarta : Aries Wasita Widi Astuti
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024